Konten dari Pengguna

Cara Adaptasi Ikan Air Tawar dan Ikan Air Laut Menurut Sains

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
22 Oktober 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Chinook Salmon (Oncorhynchus tshawtytscha). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Chinook Salmon (Oncorhynchus tshawtytscha). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ikan dapat ditemukan di berbagai jenis perairan, termasuk air tawar dan air laut. Namun, habitat mereka sangat menentukan kondisi fisiologis dan kemampuannya dalam bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Air tawar dan air laut memiliki perbedaan mendasar dalam hal kadar salinitas, sehingga ikan harus mampu beradaptasi agar bisa bertahan. Beberapa spesies ikan bahkan mampu hidup di dua lingkungan berbeda melalui proses adaptasi unik yang disebut osmoregulasi.
Menurut Scuba Diving Magazine, tidak semua ikan bisa bertahan ketika dipindahkan dari air tawar ke air laut atau sebaliknya. Proses adaptasi ini membutuhkan kemampuan khusus karena ikan harus mengatur keseimbangan ion dan cairan dalam tubuh mereka. Contoh spesies yang berhasil beradaptasi disebut ikan euryhaline, seperti salmon dan belut, yang dapat hidup di dua jenis perairan.
Beberapa pehobi akuarium kerap melakukan eksperimen dengan memindahkan ikan air laut ke air tawar atau sebaliknya. Menurut Monster Fish Keepers, proses ini memerlukan perhatian ketat terhadap perubahan kondisi air, termasuk tingkat salinitas, pH, dan suhu, agar ikan dapat menyesuaikan diri tanpa mengalami stres berlebih.
ADVERTISEMENT
Pada artikel ini, kita akan membahas cara adaptasi ikan air tawar dan air laut, termasuk mekanisme biologis serta contoh spesies yang mampu melakukan transisi antarhabitat.

Mekanisme Adaptasi Ikan Air Tawar dan Air Laut

Ikan nila, sumber protein yang rendah lemak dengan kandungan protein sedikit lebih tinggi dibandingkan ikan salmon. Foto: Dok. Istimewa
Adaptasi biologis menjadi sangat penting bagi ikan yang berpindah habitat antara air tawar dan air laut. Perbedaan kadar garam di kedua jenis air membuat ikan harus mampu menyesuaikan diri agar tetap hidup dan berfungsi dengan normal.
Proses adaptasi ikan terhadap perbedaan salinitas air dikenal sebagai osmoregulasi, yaitu kemampuan tubuh untuk mengatur kadar garam dan cairan. Ikan air tawar menghadapi tantangan karena tubuh mereka cenderung menyerap air secara berlebihan melalui osmosis. Untuk mencegah kehilangan garam, ikan air tawar mengeluarkan urine dalam jumlah besar dan aktif menyerap garam melalui insang.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, ikan air laut hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi dan harus menghindari kehilangan cairan tubuh. Menurut Reef Central Online Community, ikan air laut meminimalkan kehilangan cairan dengan mengeluarkan urine yang sangat pekat dan minum air laut secara aktif untuk mengganti cairan yang hilang. Adaptasi ini memungkinkan mereka bertahan di lingkungan yang berbeda kadar garamnya.

Spesies Euryhaline, Ikan yang Dapat Beradaptasi

Ilustrasi belut. Foto: shutterstock
Tidak semua ikan dapat hidup di air tawar dan air laut, tetapi beberapa spesies euryhaline memiliki kemampuan untuk berpindah antarhabitat. Mereka melalui fase adaptasi secara bertahap ketika beralih antara dua jenis lingkungan tersebut.

1. Salmon – Perpindahan Musiman dari Air Laut ke Air Tawar

Salmon adalah salah satu contoh terbaik dari ikan euryhaline yang bermigrasi dari laut ke sungai untuk berkembang biak. Menurut Scuba Diving Magazine, salmon lahir di air tawar, kemudian bermigrasi ke laut untuk tumbuh, dan kembali ke air tawar saat musim bertelur tiba. Adaptasi osmoregulasi memungkinkan salmon menyesuaikan diri dengan perubahan kadar garam selama migrasi ini.
ADVERTISEMENT

2. Belut – Perjalanan dari Sungai ke Laut untuk Berkembang Biak

Belut, seperti belut Amerika dan belut Eropa, juga mengalami perpindahan habitat dari air tawar ke laut selama siklus hidupnya. Mereka hidup di sungai selama sebagian besar hidupnya dan bermigrasi ke laut untuk berkembang biak. Menurut Reef Central Online Community, adaptasi fisiologis mereka membantu tubuh mengatur cairan secara efisien selama proses ini.

Proses Aklimatisasi Ikan dalam Akuarium

Ilustrasi ikan hias. Foto: Shutterstock
Banyak pehobi akuarium yang tertarik mencoba aklimatisasi ikan air laut menjadi ikan air tawar, atau sebaliknya. Namun, proses ini tidak mudah dan membutuhkan perhatian ketat terhadap kondisi air dan tingkat salinitas.

1. Perubahan Bertahap dalam Salinitas Air

Menurut diskusi di Monster Fish Keepers, aklimatisasi ikan memerlukan proses bertahap untuk menyesuaikan tubuh ikan terhadap kondisi baru. Misalnya, ikan air laut yang akan dipindahkan ke air tawar harus melewati tahap penurunan salinitas sedikit demi sedikit setiap hari agar tubuhnya bisa beradaptasi.
ADVERTISEMENT

2. Tantangan Aklimatisasi dan Risiko Stres

Proses aklimatisasi bisa menimbulkan stres pada ikan, terutama jika perubahan kondisi air terlalu cepat. Ikan bisa mengalami gangguan osmoregulasi jika tidak diberi waktu cukup untuk menyesuaikan diri. Oleh karena itu, pehobi harus memantau kondisi kesehatan ikan secara berkala dan memastikan perubahan lingkungan dilakukan dengan hati-hati.