Cara Budidaya Belut untuk Pemula agar Untung

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
6 Agustus 2023 23:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara budidaya belut untuk pemula (gambar: unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara budidaya belut untuk pemula (gambar: unsplash.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budidaya belut menjadi salah satu bisnis yang menarik karena memiliki harga jual yang tinggi. Tertarik? Ketahui lebih dulu cara budidaya belut untuk pemula sebagai tahap paling awal.
ADVERTISEMENT
Walaupun sebagian besar pengusaha memilih budidaya ikan air tawar, permintaan belut di pasaran tergolong tinggi. Tingginya permintaan belut yang kaya nutrisi bagi tubuh tidak lepas dari meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap olahan belut.
Salah satu hidangan belut yang paling populer adalah sushi. Belut yang dalam bahasa Jepang disebut unagi umum dijadikan topping sushi. Lantas, bagaimana cara budidaya belut?

Cara Budidaya Belut untuk Pemula

Ilustrasi cara budidaya belut untuk pemula (gambar: unsplash.com)
Budidaya belut skala kecil umumnya memiliki biaya modal yang lebih rendah. Kegiatan ini juga relatif mudah dan jauh lebih menguntungkan.
Memulai bisnis budidaya belut dari nol membutuhkan pemahaman sekaligus langkah-langkah yang tepat. Berikut cara yang bisa dilakukan dalam memulai budidaya belut.

1. Membuat Kolam Terbaik

Langkah pertama tentunya membuat kolam. Ada dua pilihan kolam yang bisa digunakan, yaitu kolam lumpur dan kolam non lumpur. Keduanya sama-sama bisa menghasilkan belut berkualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
Pemilihan kolam hanya sebagai cara untuk menjalankan proses pemeliharaan belut yang bisa tergantung pada keadaan tertentu. Kolam non lumpur memiliki kelebihan tersendiri, seperti tidak akan terjadi sumbatan oleh lumpur sehingga dapat dipantau lebih intensif.
Namun, tidak adanya lumpur dalam kolam berarti tidak ada pakan alami yang bisa dimakan belut. Maka dari itu, pemberian pakan harus lebih diperhatikan.
Sebaliknya, bila memilih kolam lumpur, memungkinkan belut merasa seolah-olah berada di habitat aslinya dan mendapatkan makanan alaminya.

2. Memilih Benih Belut

Langkah kedua dalam proses budidaya belut adalah pemilihan benih. Benih berkualitas tinggi ditandai dengan gerakanya yang aktif, tidak ada cacat, dan ukurannya. Benih belut yang berkualitas akan membantu dalam menghasilkan belut lain yang juga berkualitas.
Mengapa ukuran juga penting? Karena belut terkadang memangsa satu sama lain, terutama belut yang lebih besar memakan yang lebih kecil. Setelah memiliki benih yang tepat, cukup letakkan benih ke dalam kolam.
ADVERTISEMENT

3. Memberi Pakan yang Bagus

Setelah proses penetasan selesai, belut harus diberi makanan secara teratur. Apalagi jika menggunakan kolam bebas lumpur.
Jangan pernah menunda pemberian makan. Hal itu pasti akan memengaruhi kualitas belut, terutama berlaku untuk belut yang berumur sekitar tiga bulan.
Belut yang kekurangan makanan bisa menjadi predator bagi belut lain yang lebih kecil. Oleh karenanya, harus menyusun ulang mana belut yang lebih kecil untuk mengelompokkannya dengan belut yang berukuran sama.
Memulai bisnis budidaya belut ini membutuhkan waktu yang memang tidak sebentar. Pastikan semuanya sudah disiapkan sejak awal agar berjalan lebih mudah. (AML)