Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Cara Budidaya Jangkrik untuk Pemula Antigagal
29 Maret 2023 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berkerabat dengan belalang, jangkrik adalah hewan nokturnal yang menghasilkan suara khas. Tubuhnya kecil berbentuk lonjong atau silinder dengan sungut panjang mirip benang.
ADVERTISEMENT
Jangkrik sangat mudah dijumpai di balik semak, rerumputan, atau tumpukan daun yang kering. Cara budidaya jangkrik juga sangat mudah dan tidak membutuhkan perlakuan khusus.
Cara Budidaya Jangkrik yang Mudah dan Cocok bagi Pemula
Cara budidaya jangkrik sangatlah mudah. Dilansir situs Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, disnakkan.grobogan.go.id, lokasi kandang ternak jangkrik sangat berpengaruh pada hasil panen.
Meski berada di area yang sama, beda tempat budidaya maka akan berbeda pula hasilnya. Lantas, bagaimana membudidayakan jangkrik yang antigagal dan hasilnya optimal?
1. Mengenal Karakteristik
Kenali karakteristik hewan ini lebih dulu sehingga Anda bisa melakukan perawatan yang tepat. Jangkrik suka makan rumput, daun muda, sayuran hijau yang mengandung banyak air (sawi, bayam, timun, dan sebagainya), serta pepaya. Ia juga sangat menyukai tempat gelap.
ADVERTISEMENT
2. Menentukan Lokasi
Pilih lokasi budidaya yang sunyi, tenang, teduh, tidak terkena sinar matahari langsung, serta sirkulasi udaranya baik. Jangkrik nyaman hidup di tempat yang jauh dari aktivitas manusia.
3. Persiapan Kandang
Kandang jangkrik bisa dibuat dari kayu, kardus, atau tripleks. Umumnya, kandang berbentuk kotak dengan kisaran ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm, serta tinggi 30-40 cm.
Disarankan menggunakan lem pada tiap sambungan. Tujuannya supaya anakan jangkrik tidak keluar melalui celah sambungan sebab ukurannya relatif kecil. Buat pula penutup kandangnya sehingga jangkrik aman dan terhindar dari predator.
4. Memilih Indukan
Pastikan indukan sudah mempunyai sayap dan siap bertelur. Tanda indukan betina adalah mempunyai tiga ekor dengan sayap lurus vertikal dan tak mampu mengeluarkan bunyi.
Sementara indukan jantan, memiliki dua ekor dengan sayap tidak beraturan, tekstur permukaan sayap bulat, serta mampu mengeluarkan bunyi.
ADVERTISEMENT
5. Mengawinkan Jangkrik
Pisahkan tempat kawin jangkrik dengan tempat untuk membesarkan anakan. Tempat untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya juga dibuat mirip dengan habitat aslinya.
Masukkan indukan jantan dan betina dari spesies sama dengan perbandingan 2:10. Sediakan pula bak pasir atau tanah untuk tempat bertelur.
6. Pemanenan
Sebetulnya, panen sudah bisa dilakukan setelah telur jangkrik menetas. Akan tetapi, pada umumnya, pemanenan jangkrik dilakukan ketika usianya mencapai 30 hari sejak menetas.
Cara budidaya jangkrik antigagal dapat dipraktikkan oleh pemula. Pilih indukan berkualitas dan siapkan tempat atau kandang sesuai dengan banyaknya jangkrik. Anda bisa memanennya dengan cepat bahkan setelah menetas. (DN)