Konten dari Pengguna

Cara Cangkok Kakao yang Benar dan Efektif

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
26 Oktober 2024 19:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Cangkok Kakao, Unsplash/Larry Garcia Pezo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Cangkok Kakao, Unsplash/Larry Garcia Pezo
ADVERTISEMENT
Cara cangkok kakao yang benar dan efektif menjadi langkah strategis dalam budidaya kakao. Mencangkok bukan sekadar hobi hortikultura.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Menghasilkan Benih dan Bibit Kakao Unggul, Pudji Rahardjo, (2011:8), tanaman kakao yang dibudidayakan di Indonesia terdiri atas kakao mulia dan kakao lindak.
Cangkok adalah salah satu metode perbanyakan vegetatif yang umum dilakukan pada tanaman berkayu seperti pohon kakao.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan untuk Mencangkok Kakao

Ilustrasi Cara Cangkok Kakao, Unsplash/Elle inlom
Tujuan dari mencangkok adalah untuk mendapatkan bibit yang memiliki sifat unggul seperti induknya. Berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan untuk mencangkok kakao.

Cara Cangkok Kakao

Ilustrasi Cara Cangkok Kakao, Unsplash/Andres Medina
Mengutip buku Panduan Lengkap Kakao, T. Wahyudi, T.R. Panggabean, Pujiyanto, (2017:79), cangkok kakao digunakan secara terbatas untuk sulaman pertanaman kakao dewasa. Berikut adalah cara cangkok kakao.
ADVERTISEMENT

1. Pilih Cabang yang Akan Dicangkok

Pilihlah cabang yang sehat, berusia sedang (tidak terlalu muda atau terlalu tua), dan memiliki diameter sekitar 1-2 cm.
Cabang ini harus berasal dari pohon yang memiliki produktivitas tinggi dan bebas dari hama atau penyakit.

2. Pengelupasan Kulit Cabang

Pilih lokasi pada cabang sekitar 20-30 cm dari ujung cabang. Dengan menggunakan pisau atau cutter yang tajam, kupas kulit cabang tersebut melingkar sekitar 3-5 cm.
Termasuk cara cangkok kakao, pastikan untuk mengelupas hingga terlihat lapisan kayu yang berwarna putih dan buang lapisan kambium (lapisan tipis berlendir) yang menempel pada kayu tersebut.
Tujuan dari menghilangkan kambium adalah untuk mencegah pertumbuhan kulit baru sehingga dapat merangsang pembentukan akar.

3. Pengaplikasian Zat Perangsang Akar (Opsional)

Oleskan zat perangsang akar pada bagian yang telah dikelupas. Penggunaan zat perangsang akar dapat membantu mempercepat pembentukan akar pada cangkokan.
ADVERTISEMENT
Tetapi langkah ini tidak wajib dilakukan jika media tanam yang digunakan telah kaya nutrisi.

4. Pembungkusan dengan Media Tanam

Siapkan media tanam berupa campuran tanah subur, kompos, dan sabut kelapa atau sekam padi. Pastikan media ini gembur dan mudah menyerap air.
Basahi media tanam tersebut agar lembap, tetapi jangan sampai terlalu basah. Bungkus bagian yang telah dikupas dengan media tanam yang telah disiapkan kemudian balut dengan plastik bening atau kantong plastik.
Pastikan media tanam menempel dengan baik di cabang yang dicangkok. Ikat kedua ujung plastik dengan menggunakan tali rafia agar media tanam tidak jatuh.

5. Perawatan Cangkokan

Setelah mencangkok, cangkokan perlu dirawat dengan baik. Pastikan media tanam selalu lembap tetapi juga tidak terlalu basah. Jika terlihat kering, siram dengan sedikit air.
ADVERTISEMENT
Periksa secara berkala cangkokan untuk memastikan tidak ada serangan hama atau penyakit.

6. Pemantauan Akar

Dalam waktu sekitar 1-3 bulan, akar mulai tumbuh di bagian cangkokan. Akar biasanya dapat dilihat melalui plastik bening yang digunakan.
Jika akar telah cukup banyak dan kuat, cangkokan siap untuk dipisahkan dari pohon induk.

7. Pemotongan dan Penanaman

Setelah akar terlihat kuat, potong cabang yang dicangkok di bawah media tanam menggunakan pisau atau gergaji.
Lepaskan plastik dan tanam cangkokan di pot atau langsung di tanah dengan hati-hati. Pastikan tanah di sekitar akar gembur dan subur.
Dengan mengikuti cara cangkok kakao di atas, diharapkan bibit berkualitas yang siap tumbuh dapat diperoleh. (Mey)