Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Membuat Pakan Ternak dari Sampah Organik
21 Desember 2024 7:34 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara membuat pakan ternak dari sampah organik adalah langkah kreatif dan ramah lingkungan untuk memanfaatkan limbah rumah tangga atau pertanian. Proses ini mendukung konsep pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dengan mengolah sampah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, atau dedaunan menjadi pakan, peternak tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Mengutip situs fkm.unair.ac.id, sampah organik berupa dedaunan, rumput, sampah pasar, dan lainnya dapat diolah menjadi pakan ternak.
Cara Membuat Pakan Ternak dari Sampah Organik
Pemanfaatan sampah organik sebagai pakan ternak semakin populer dalam praktik peternakan modern. Berikut cara membuat pakan ternak dari sampah organik:
1. Mengumpulkan dan Memilih Sampah Organik
Langkah pertama dalam membuat pakan ternak dari sampah organik adalah mengumpulkan bahan-bahan yang tepat. Sampah organik yang bisa digunakan termasuk sisa sayuran, buah-buahan, dedaunan, sisa nasi, dan kulit umbi-umbian.
Pastikan sampah organik bebas dari bahan kimia berbahaya seperti plastik, logam, atau pestisida agar aman untuk dikonsumsi ternak.
ADVERTISEMENT
2. Membersihkan Sampah Organik
Sebelum diproses, sampah organik harus dibersihkan terlebih dahulu. Cuci semua bahan dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran, debu, atau residu berbahaya. Pemilahan ini penting agar kualitas pakan tetap terjaga dan tidak menimbulkan penyakit pada ternak.
3. Menghancurkan Sampah Organik
Setelah dicuci, sampah organik perlu dicacah atau dihancurkan agar ukurannya lebih kecil dan mudah dikonsumsi oleh ternak.
Proses pencacahan bisa dilakukan menggunakan pisau, blender, atau mesin pencacah khusus. Ukuran yang lebih kecil akan mempermudah proses pencernaan oleh ternak seperti sapi, kambing, unggas, atau babi.
4. Fermentasi Sampah Organik
Untuk meningkatkan nilai nutrisi dan daya simpan, lakukan proses fermentasi. Campurkan sampah organik yang sudah dicacah dengan probiotik seperti EM4, molase, dan air secukupnya.
Aduk hingga merata, lalu masukkan ke dalam wadah tertutup rapat. Biarkan selama 3-7 hari agar proses fermentasi berlangsung optimal. Fermentasi ini membantu meningkatkan kandungan protein dan membuat pakan lebih mudah dicerna.
ADVERTISEMENT
5. Pengeringan Sampah Organik
Setelah proses fermentasi selesai, keringkan pakan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan oven pengering.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air agar pakan lebih awet dan tidak mudah berjamur. Pastikan pakan benar-benar kering sebelum disimpan.
6. Penyimpanan Pakan
Simpan pakan yang sudah dikeringkan dalam wadah kedap udara atau karung yang bersih. Letakkan di tempat yang sejuk dan kering untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kualitas pakan.
Pakan yang disimpan dengan baik dapat bertahan selama beberapa minggu hingga bulan.
7. Pemberian Pakan pada Ternak
Pakan yang dihasilkan bisa langsung diberikan kepada ternak. Sesuaikan jumlah pakan sesuai dengan jenis dan kebutuhan ternak. Pastikan ternak tetap mendapatkan makanan tambahan lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang.
Manfaat Pakan Ternak dari Sampah Organik
Penggunaan sampah organik untuk pakan memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Mengurangi Limbah Rumah Tangga
Menggunakan sampah organik sebagai pakan ternak membantu mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah. Hal ini membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung praktik ramah lingkungan.
2. Menghemat Biaya Produksi
Membuat pakan dari sampah organik adalah cara efektif untuk mengurangi biaya pakan. Peternak dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara gratis atau murah, sehingga meningkatkan efisiensi biaya.
3. Menambah Nutrisi Pakan
Fermentasi sampah organik meningkatkan kandungan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh ternak. Pakan ini dapat mendukung pertumbuhan dan kesehatan ternak dengan baik.
4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan Ternak
Pakan yang difermentasi lebih mudah dicerna oleh ternak dan membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Proses ini juga mengurangi risiko penyakit pencernaan seperti diare.
5. Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Penggunaan sampah organik sebagai pakan ternak mendukung konsep pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Siklus ini membantu menciptakan sistem produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Cara membuat pakan ternak dari sampah organik bukan hanya solusi ekonomis, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik. (Fikah)