Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Memelihara Lele di Kolam Tanah, Kelebihan, Tantangan, dan Solusinya
28 Oktober 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara memelihara lele di kolam tanah merupakan salah satu metode budidaya yang banyak diminati oleh peternak karena biaya yang relatif murah dan proses pemeliharaan yang cukup sederhana.
ADVERTISEMENT
Kolam tanah dianggap ideal karena dapat menciptakan kondisi alami yang mendukung pertumbuhan ikan lele. Selain itu, kolam tanah juga memberikan keuntungan dalam hal biaya karena tidak memerlukan bahan konstruksi tambahan seperti beton atau terpal.
Mengutip situs fkm.unair.ac.id, berdasarkan data DKBM tahun 2017, ikan lele memiliki kandungan gizi 18 gram protein, 3 gram lemak, 50 gram natrium, 237 miligram asam lemak omega-3, 337 miligram asam lemak omega-6 dan 5,6 gram zat besi.
Cara Memelihara Lele di Kolam Tanah
Bagaimana cara memelihara lele di kolam tanah? Keberhasilan dalam memelihara lele di kolam tanah sangat bergantung pada pemahaman tentang pengelolaan kolam serta perawatan ikan yang tepat. Berikut adalah caranya:
1. Persiapan Kolam Tanah
Bersihkan kolam dari rumput, akar, dan benda-benda asing lainnya. Kolam tanah sebaiknya tidak memiliki sisa tanaman yang bisa menghambat pergerakan ikan atau mengganggu kualitas air.
ADVERTISEMENT
Keringkan kolam selama 3-5 hari agar parasit dan bakteri mati. Setelah itu, tambahkan kapur dolomit (sekitar 100–300 gram/m²) untuk menyeimbangkan pH tanah dan membunuh hama. Biarkan kapur tersebar merata selama beberapa hari.
Tambahkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos untuk merangsang pertumbuhan plankton yang akan menjadi sumber pakan alami lele. Sebarkan pupuk secukupnya di dasar kolam.
Isi kolam dengan air setinggi 70–100 cm dan biarkan selama beberapa hari. Ini akan membantu mikroorganisme alami berkembang, yang bermanfaat sebagai sumber pakan tambahan.
2. Pemilihan dan Penebaran Benih Lele
Pilih benih lele yang sehat dan aktif dengan ukuran seragam sekitar 5–7 cm agar pertumbuhan mereka merata.
Masukkan benih secara bertahap untuk menghindari stres akibat perbedaan suhu. Letakkan kantong berisi benih di kolam selama 10–15 menit sebelum melepasnya secara perlahan.
ADVERTISEMENT
3. Pemberian Pakan
Berikan pelet berkualitas 2–3 kali sehari dengan porsi yang cukup. Pakan bisa disesuaikan berdasarkan berat badan ikan, yakni sekitar 3–5% dari total berat ikan.
Kolam tanah biasanya memiliki plankton dan mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami, terutama pada fase awal. Pemberian pakan alami ini bisa membantu mengurangi ketergantungan pada pakan buatan.
4. Pemeliharaan Kualitas Air
Ganti sekitar 10–20% air kolam setiap dua minggu untuk menjaga kualitasnya, terutama jika air terlihat keruh atau berbau. Pastikan tidak terlalu sering mengganti air agar mikroorganisme alami tidak hilang.
Tambahkan eceng gondok atau tanaman air lainnya untuk membantu menyerap limbah nitrogen di air, yang dapat menurunkan tingkat amonia.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Periksa kolam secara rutin untuk melihat apakah ada ikan yang menunjukkan tanda-tanda penyakit. Buang ikan yang sakit atau mati segera agar tidak menular.
ADVERTISEMENT
Masukkan rebusan daun pepaya atau ketapang ke kolam sebagai upaya pencegahan alami terhadap parasit dan bakteri.
6. Panen Lele
Lele bisa dipanen setelah 3–4 bulan tergantung dari ukuran dan permintaan pasar. Panen lele sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari agar tidak terpapar sinar matahari langsung, yang bisa menyebabkan stres pada ikan.
Kelebihan Memelihara Lele di Kolam Tanah
Kolam tanah memiliki karakteristik unik yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal pengaturan air, pemberian pakan, serta pencegahan hama dan penyakit. Berikut adalah kelebihan memelihara lele di kolam tanah:
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Solusi Memelihara Lele di Kolam Tanah
Dengan menjaga keseimbangan lingkungan kolam, ikan lele dapat tumbuh dengan sehat dan cepat. Berikut adalah tantangan yang dapat terjadi dalam pemeliharaan lele di kolam tanah dan solusinya:
1. Kualitas Air Cepat Menurun
Kolam tanah mudah tercemar oleh lumpur dan sisa pakan, yang dapat menyebabkan tingginya kadar amonia.
Solusi: Rutin mengganti sebagian air dan menambahkan kapur dolomit untuk menjaga kestabilan pH. Tanaman air seperti eceng gondok juga membantu menyerap limbah.
2. Keterbatasan Oksigen
Kolam tanah memiliki oksigen terlarut yang rendah, terutama saat kepadatan ikan tinggi.
Solusi: Gunakan aerator atau pompa air sederhana untuk meningkatkan kadar oksigen dalam kolam. Jaga permukaan air terbuka agar oksigen dapat masuk secara alami.
3. Risiko Penyakit Lebih Tinggi
Kolam tanah sulit dikontrol, sehingga lebih rentan terhadap bakteri, parasit, dan penyakit.
ADVERTISEMENT
Solusi: Lakukan pengecekan rutin terhadap ikan dan gunakan daun pepaya atau ketapang untuk menjaga kesehatan air. Pembersihan dan pengeringan kolam setelah panen juga penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
4. Pengaruh Cuaca
Kolam tanah lebih terpengaruh oleh hujan deras, yang bisa menyebabkan kolam meluap atau tanah longsor.
Solusi: Buat sistem saluran pembuangan untuk mengatur ketinggian air saat musim hujan dan perkuat tepi kolam dengan tanggul sederhana untuk mencegah longsor.
5. Pengontrolan Kepadatan Ikan yang Sulit
Kolam tanah sering kali sulit dikontrol untuk menjaga kepadatan ikan yang optimal.
Solusi: Hitung kepadatan ikan sebelum penebaran benih dan sesuaikan dengan kapasitas kolam. Jika kepadatan terlalu tinggi, pindahkan sebagian ikan ke kolam lain untuk menghindari stres dan pertumbuhan yang lambat.
Dengan menerapkan cara memelihara lele di kolam tanah yang efektif, hal tersebut akan meningkatkan hasil panen dan kualitas ikan. (Fikah)
ADVERTISEMENT
Baca juga: Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Tanah