Konten dari Pengguna

Cara Menanam Buah Kiwi yang Efektif di Rumah

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
7 Oktober 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi buah kiwi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah kiwi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kiwi adalah buah eksotis dengan rasa asam-manis yang menyegarkan, cocok untuk kebun rumah dan pekarangan. Buah yang kaya akan vitamin C ini tidak hanya enak disantap langsung, tetapi juga dapat digunakan dalam berbagai olahan makanan.
ADVERTISEMENT
Menanam kiwi di rumah sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan, asalkan Anda memahami kebutuhan dan kondisi yang tepat untuk pertumbuhannya. Kiwi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan iklim yang cukup hangat dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Menurut Almanac, penting untuk memilih lokasi yang mendapat setidaknya 6-8 jam cahaya matahari langsung setiap hari agar tanaman ini dapat tumbuh subur dan berbuah dengan baik. Selain itu, tanah yang sedikit asam dan memiliki drainase yang baik akan menjadi pilihan terbaik untuk menanam kiwi, karena akarnya sensitif terhadap kelebihan air.
Bagi yang tertarik membudidayakan buah ini di rumah, simak cara menanam buah kiwi selengkapnya dalam artikel ini.

Cara Menanam Buah Kiwi

Ilustrasi buah kiwi. Foto: Shutterstock
Berikut ini cara menanam buah kiwi yang bisa Anda praktikkan di rumah agar hasil panennya melimpah ruah.
ADVERTISEMENT

1. Memilih Lokasi dan Persiapan Tanah

Menurut Plantura Garden, lokasi yang ideal untuk menanam kiwi adalah area yang terlindung dari angin kencang tetapi tetap mendapatkan sinar matahari penuh. Kiwi membutuhkan tanah yang gembur dan subur, dengan pH antara 6,0 hingga 6,5.
Jika tanah di area Anda tidak memiliki pH yang sesuai, Anda dapat melakukan penyesuaian dengan menambahkan kapur atau sulfur sesuai kebutuhan. Selain itu, pastikan tanah memiliki drainase yang baik untuk menghindari akar yang membusuk akibat kelebihan air.

2. Penanaman Bibit Kiwi

Penanaman bibit kiwi bisa dilakukan pada saat cuaca cerah atau ketika tanah dalam keadaan hangat. Menurut Almanac, penting untuk memberikan penyangga atau trellis pada bibit kiwi karena tanaman ini bersifat merambat dan membutuhkan struktur untuk tumbuh dengan baik.
ADVERTISEMENT
Bibit harus ditanam dengan jarak minimal 3-5 meter satu sama lain, karena kiwi memiliki sistem perakaran yang cukup besar dan membutuhkan ruang yang luas untuk berkembang.

3. Penyiraman dan Pemupukan

Dalam laman RHS disarankan agar kiwi disiram secara teratur, terutama selama musim panas, tetapi pastikan tanah tidak terlalu basah. Penyiraman yang baik akan membantu pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan produksi buah.
Untuk pemupukan, disarankan menggunakan pupuk yang kaya akan nitrogen pada awal musim tanam untuk mendorong pertumbuhan daun, dan kemudian diikuti dengan pupuk fosfor dan kalium untuk mendukung pembentukan buah.

4. Perawatan Kiwi: Pemangkasan dan Penyerbukan

Ilustrasi buah kiwi. Foto: Shutterstock
Pemangkasan adalah salah satu aspek penting dalam budidaya kiwi untuk memastikan tanaman tetap produktif dan sehat. Menurut RHS, pemangkasan kiwi sebaiknya dilakukan dua kali dalam setahun, yakni di musim hujan dan pada pertengahan musim panas.
ADVERTISEMENT
Pemangkasan saat musim hujan berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan menjaga bentuk tanaman. Sedangkan pemangkasan di musim panas membantu mengurangi kepadatan daun sehingga cahaya matahari dapat mencapai semua bagian tanaman dan mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, penyerbukan pada tanaman kiwi juga perlu diperhatikan. Kiwi merupakan tanaman yang berumah dua (dioecious), yang berarti tanaman jantan dan betina terpisah.
Menurut Almanac, Anda perlu menanam setidaknya satu tanaman jantan untuk setiap lima hingga delapan tanaman betina agar penyerbukan berhasil dan menghasilkan buah. Penyerbukan biasanya dibantu oleh serangga seperti lebah, jadi memiliki lingkungan yang mendukung aktivitas penyerbukan alami akan sangat membantu.

5. Perlindungan dari Hama dan Penyakit

Seperti tanaman lainnya, kiwi juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Menurut Plantura Garden, beberapa hama yang paling sering menyerang kiwi adalah kutu daun dan tungau laba-laba.
ADVERTISEMENT
Untuk mengendalikan serangan hama tersebut, penggunaan insektisida organik atau pengenalan predator alami seperti ladybugs bisa menjadi solusi.
Sementara itu, penyakit yang umum menyerang kiwi adalah phytophthora dan busuk akar, yang disebabkan oleh drainase tanah yang buruk. Oleh karena itu, selalu pastikan tanah memiliki drainase yang baik dan hindari penyiraman berlebihan.

6. Panen dan Penyimpanan Kiwi

Menurut Almanac, cara terbaik untuk mengetahui apakah kiwi sudah siap dipanen adalah dengan mengambil sampel buah dan mencicipinya. Jika rasanya sudah cukup manis dan teksturnya empuk, maka buah tersebut siap untuk dipanen.
Setelah dipanen, kiwi dapat disimpan dalam kondisi ruangan untuk pematangan lebih lanjut, atau bisa juga disimpan dalam lemari pendingin untuk menjaga kesegarannya lebih lama.
Kiwi yang disimpan di lemari pendingin dapat bertahan hingga beberapa bulan, sehingga Anda bisa menikmati buah kiwi segar lebih lama.
ADVERTISEMENT
(DEL)