Konten dari Pengguna

Cara Mengatasi Bercak Daun Kelapa Sawit agar Tidak Menyebar

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
6 Desember 2024 20:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara mengatasi bercak daun kelapa sawit, foto: unsplash/Samuel Scrimshaw
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara mengatasi bercak daun kelapa sawit, foto: unsplash/Samuel Scrimshaw
ADVERTISEMENT
Bercak daun pada kelapa sawit merupakan salah satu masalah utama yang dapat mengganggu produktivitas tanaman. Sebagai petani perlu memahami cara mengatasi bercak daun kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini umumnya disebabkan oleh jamur seperti Curvularia sp. dan Pestalotiopsis, yang menciptakan bercak kecil berwarna kuning pada daun, lalu meluas hingga merusak jaringan tanaman.

Cara Mengatasi Bercak Daun Sawit

Ilustrasi cara mengatasi bercak daun kelapa sawit, foto: unsplash/Hans Eiskonen
Mengutip dari Jurnal Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet, Wardatul Husna Irham, dkk. (2023:11-20), berikut ini adalah cara mengatasi bercak daun kelapa sawit agar tidak menyebar.

1. Penggunaan Fungisida

Penggunaan fungisida menjadi salah satu cara paling efektif untuk menangani bercak daun.
Fungisida kimia, aplikasikan fungisida seperti Kuproxat 345 SC dengan konsentrasi 2 ml/l air. Penyemprotan ini sebaiknya dilakukan setiap dua minggu untuk hasil optimal.
Fungisida alternatif, jika bercak disebabkan oleh Pestalotiopsis, gunakan fungisida berbahan aktif karbendazim, mankozeb, atau triadimefon.

2. Tindakan Preventif

Langkah pencegahan sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit pada tanaman. Salah satu caranya adalah memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Drainase yang optimal akan mengurangi kelembapan berlebih di sekitar tanaman, sehingga dapat mencegah pertumbuhan jamur.
Selain itu, pemberian jarak tanam minimal 90 cm antara bibit juga disarankan untuk meningkatkan sirkulasi udara yang baik, sehingga risiko infeksi penyakit dapat diminimalkan.
Pengendalian hama juga menjadi bagian dari tindakan preventif. Hama sering kali menjadi perantara penyebaran spora patogen yang dapat memicu penyakit pada tanaman.
Dengan melakukan pengendalian secara teratur, keberadaan hama dapat diminimalkan, sehingga tanaman lebih terlindungi dari risiko infeksi.

3. Perbaikan Kultur Teknik

Pemangkasan daun merupakan langkah penting dalam perbaikan teknik budidaya. Daun yang terinfeksi harus segera dipangkas dan dibakar untuk mencegah penyebaran jamur ke bagian tanaman lainnya.
Langkah ini tidak hanya membantu mengendalikan penyakit tetapi juga menjaga kesehatan tanaman secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan pupuk organik dan agen biokontrol juga sangat dianjurkan.
Pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah, sementara agen biokontrol membantu memperkuat ketahanan alami tanaman terhadap serangan penyakit.
Dengan mengadopsi teknik ini, produktivitas tanaman dapat ditingkatkan sambil menjaga keseimbangan ekosistem.

4. Monitoring Rutin

Pemantauan tanaman secara berkala sangat penting untuk mendeteksi gejala penyakit sejak dini. Pada tahap awal serangan, pemangkasan daun yang terinfeksi sering kali cukup efektif sebagai solusi.
Namun, jika serangan penyakit sudah tergolong berat, penggunaan fungisida harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Dengan kombinasi langkah-langkah ini, petani dapat mengendalikan penyakit secara efektif dan mencegah penyebarannya, memastikan kelapa sawit tetap tumbuh sehat dan produktif. (Echi)
ADVERTISEMENT