Konten dari Pengguna

Cara Mengobati Burung yang Terluka dan Pertolongan Pertamanya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
21 Mei 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi burung uguisu asal Jepang. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi burung uguisu asal Jepang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Burung peliharaan rentan mengalami cedera. Penyebabnya beragam, bisa karena kecelakaan di dalam kandang, serangan hewan lain, atau karena terlalu aktif bermain.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui cara mengobati burung yang terluka, Anda dapat membuatnya pulih lebih cepat dan menghindari komplikasi lebih lanjut. Anda juga bisa meminimalisir risiko infeksi yang berkepanjangan.
Artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk merawat burung yang terluka, disertai dengan saran dari sumber terpercaya. Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Identifikasi Jenis Cedera

Ilustrasi burung kondor Andes. Foto: Fabideciria/Shutterstock
Langkah pertama dalam merawat burung yang terluka adalah mengidentifikasi jenis cedera yang dialami. Cedera bisa berupa luka terbuka, patah tulang, atau memar.

1. Luka Terbuka

Luka terbuka disebabkan oleh cedera yang mengakibatkan kulit burung tergores atau terpotong, sering kali luka ini juga disertai dengan pendarahan. Menurut Journal of Avian Medicine and Surgery, luka terbuka perlu segera diobati untuk mencegah infeksi.
ADVERTISEMENT

2. Patah Tulang

Patah tulang adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. Veterinary Clinics of North America: Exotic Animal Practice menyarankan agar patah tulang pada burung segera ditangani oleh dokter hewan, terutama jika patahannya kompleks.

3. Memar

Memar biasanya disebabkan karena benturan atau jatuh. Namun, Anda tetap perlu memantau kondisi burung dan memberikan perawatan tepat untuk memastikan pemulihannya.

Pertolongan Pertama pada Burung yang Terluka

Ilustrasi burung uguisu asal Jepang. Foto: Shutterstock
Setelah mengidentifikasi jenis cedera, langkah berikutnya adalah memberikan pertolongan pertama yang tepat.

1. Membersihkan Luka

Luka terbuka harus dibersihkan untuk mencegah infeksi. Gunakan air bersih atau saline solution untuk membilas luka dengan lembut. Menurut Merck Veterinary Manual, hindari penggunaan hidrogen peroksida atau alkohol karena dapat merusak jaringan burung yang halus.

2. Menghentikan Pendarahan

Jika burung mengalami pendarahan, tekan area luka dengan kain bersih atau kasa steril selama beberapa menit hingga pendarahan berhenti. Jika pendarahan tak kunjung berhenti, segera bawa burung ke dokter hewan.
ADVERTISEMENT

3. Mengimobilisasi Patah Tulang

Jika burung terlihat mengalami patah tulang, cobalah untuk mengimobilisasi bagian tubuh yang terluka dengan menggunakan perban atau plester. Namun, ini hanya tindakan sementara, Anda tetap harus membawanya untuk mendapatkan perawatan profesional dari dokter hewan.

Perawatan Lanjutan Burung yang Terluka

Ilustrasi burung makan sampah. Foto: Shutterstock
Setelah memberikan pertolongan pertama pada burung, Anda tetap perlu merawatnya secara konsisten hingga luka sembuh. Hal-hal yang bisa dilakukan sebagai berikut:

1. Memberikan Antibiotik Topikal

Untuk mencegah infeksi, oleskan salep antibiotik yang aman untuk luka terbuka pada burung. Journal of Exotic Pet Medicine, merekomendasikan penggunaan salep yang diformulasikan khusus untuk hewan kecil.

2. Menjaga Kebersihan Kandang

Kebersihan kandang sangat penting untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Bersihkan kandang secara rutin dan pastikan tidak ada kotoran yang bisa mengontaminasi luka. Menurut Avian Diseases Journal, lingkungan yang bersih sangat mendukung proses penyembuhan burung yang terluka.
ADVERTISEMENT

3. Nutrisi yang Baik

Pastikan burung mendapatkan nutrisi yang cukup selama masa penyembuhan. Makanan kaya protein, vitamin, dan mineral dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Avian Nutrition Journal menekankan pentingnya diet seimbang untuk mendukung kesehatan dan penyembuhan burung.

Pemantauan dan Tindak Lanjut

Ilustrasi spesies langka burung merpati berkepala hitam (Black-naped Pheasant Pigeon). Foto: Julian Popov/Shutterstock
Pemantauan secara berkala sangat penting untuk memastikan luka burung dapat sembuh dengan baik dan tidak ada komplikasi yang muncul.

1. Memeriksa Luka Secara Rutin

Periksa luka burung setiap hari untuk melihat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, atau keluarnya nanah. Jika Anda melihat tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

2. Mengamati Perilaku Burung

Perhatikan perubahan perilaku burung, seperti berkurangnya nafsu makan, lesu, atau perubahan dalam cara bergerak. Perubahan ini bisa menjadi indikasi bahwa burung masih merasakan sakit atau ada masalah lain yang perlu ditangani.
ADVERTISEMENT

Kapan Harus Menghubungi Dokter Hewan?

Ilustrasi burung godwits. Foto: Shutterstock
Ada situasi tertentu di mana perawatan rumahan tidak cukup dan Anda perlu membawa burung ke dokter hewan.

1. Luka Tidak Sembuh atau Memburuk

Jika luka tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan dalam beberapa hari atau justru memburuk, segera bawa burung ke dokter hewan. Dengan begitu, burung akan mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat untuk memulihkan lukanya.

2. Patah Tulang yang Kompleks

Untuk kasus patah tulang yang kompleks atau tidak bisa diimobilisasi dengan baik di rumah, bantuan profesional sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Jangan gegabah mengambil langkah penanganan tanpa ilmu yang mumpuni.