Konten dari Pengguna

Cara Merawat Sawit di Lahan Berpasir dengan Mudah

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
12 November 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara merawat sawit. Foto: Pexels.com/Jess Loiterton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara merawat sawit. Foto: Pexels.com/Jess Loiterton
ADVERTISEMENT
Cara merawat sawit di lahan berpasir memerlukan perhatian khusus, terutama karena jenis tanah ini cenderung kurang subur dan memiliki daya serap air yang rendah.
ADVERTISEMENT
Tekstur tanah yang longgar serta sulit menahan unsur hara menjadi tantangan utama dalam mengelola tanaman sawit di lahan ini.
Untuk menjaga produktivitas sawit, perawatan yang baik serta strategi khusus diperlukan agar tanaman dapat tumbuh subur.

Cara Merawat Sawit di Lahan Berpasir

Ilustrasi cara merawat sawit. Foto: Pexels.com/Pok Rie
Berikut adalah cara merawat sawit di lahan berpasir yang bisa diterapkan, dikutip dari digilib.uns.ac.id.

1. Pemupukan yang Tepat

Pemupukan yang kaya akan kalium sangat penting ketika tanaman mulai berbuah, karena kalium membantu meningkatkan kualitas buah dan produksi sawit secara keseluruhan.
Pemakaian pupuk NPK dengan rasio 12-12-17-2+TE, yang mencakup nitrogen, fosfor, dan kalium dalam takaran seimbang sangat direkomendasikan untuk mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman sawit pada fase awal.
Selain komposisi pupuk, waktu aplikasi juga berpengaruh besar. Idealnya pemupukan dilakukan ketika curah hujan mencapai 100 hingga 200 mm per bulan, sehingga pupuk dapat diserap lebih baik.
ADVERTISEMENT

2. Pengggunaan Bahan Organik

Penggunaan bahan organik juga sangat disarankan untuk memperbaiki kualitas tanah berpasir.
Bahan organik seperti tandan kosong kelapa sawit, kompos, atau pupuk kandang bisa diaplikasikan untuk menambah kandungan air pada tanah.
Tanah berpasir memiliki kapasitas menyimpan air yang rendah, sehingga bahan organik dapat membantu mempertahankan kelembapan tanah, mengurangi risiko kekeringan, serta menambah kandungan hara.
Bahan organik juga berperan penting dalam meningkatkan jumlah mikroorganisme yang membantu menguraikan nutrisi di dalam tanah, yang kemudian dapat diserap oleh tanaman.

3. Manajemen Perkebunan Sawit

Manajemen perkebunan sawit di lahan berpasir juga perlu dilakukan dengan baik agar produktivitas tanaman tetap optimal.
Kesalahan dalam pengelolaan, seperti pemupukan yang kurang sesuai, sistem pengairan yang tidak dipantau, atau teknik panen yang tidak tepat dapat mengurangi hasil panen.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, manajemen perkebunan harus mencakup pola pemupukan yang konsisten, pengaturan irigasi yang disesuaikan dengan kondisi lahan, serta cara panen yang efektif agar pertumbuhan sawit di lahan berpasir tetap maksimal.

4. Kecukupan Pasokan Air

Selain pemupukan dan penggunaan bahan organik, penting pula untuk memastikan pasokan air yang cukup bagi tanaman sawit.
Sistem irigasi perlu disiapkan dengan cermat, mengingat tanah berpasir cepat kehilangan air.
Tanaman sawit membutuhkan kelembapan yang stabil untuk dapat tumbuh optimal, sehingga penyiraman yang teratur sangat penting, terutama di musim kemarau atau saat curah hujan rendah.
Secara keseluruhan, cara merawat sawit di lahan berpasir membutuhkan pemahaman mendalam tentang kondisi tanah, sistem pengairan, serta pengelolaan yang baik.
Melalui pola pemupukan, penambahan bahan organik, dan manajemen lahan yang tepat, perkebunan sawit di lahan berpasir dapat tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan. (Shofia)
ADVERTISEMENT