Konten dari Pengguna

Cara Merawat Tanaman Obat yang Benar Agar Tidak Mudah Layu

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
27 September 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertanian kunyit di Desa Ibru. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Pertanian kunyit di Desa Ibru. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanaman obat banyak dibudidayakan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai obat tradisional berbagai penyakit. Jenisnya beraneka ragam, mulai dari jahe, kunyit, temulawak, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Namun, sering kali tanaman obat mudah layu dan terserang hama. Maka, Anda perlu mengetahui tata cara penanaman dan perawatan yang tepat agar tanaman tetap tumbuh subur.
Menurut Gardening Know How, Anda perlu memerhatikan kebutuhan tanah, air, pencahayaan, dan pemangkasan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dan efektif untuk merawat tanaman obat agar tetap sehat dan produktif. Yuk, simak tipsnya!

Persiapan Media Tanam yang Tepat

Ilustrasi mengolah tanaman obat. Foto: Shutterstock
Salah satu faktor penting dalam merawat tanaman obat adalah mempersiapkan media tanam yang sesuai. Setiap jenis tanaman obat mungkin memiliki kebutuhan yang sedikit berbeda, tetapi secara umum, media tanam harus kaya akan nutrisi dan memiliki drainase yang baik.

1. Memilih Jenis Tanah yang Sesuai

Menurut Gardening Know How, sebagian besar tanaman obat memerlukan tanah yang gembur dan subur. Tanah yang baik harus mampu menahan air dengan cukup namun tidak tergenang, karena tanaman obat seperti rosemary, lavender, atau thyme, misalnya, lebih menyukai kondisi tanah yang sedikit kering.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kualitas tanah, campurkan kompos atau pupuk organik yang kaya nutrisi agar tanaman memiliki akses penuh ke unsur hara yang dibutuhkan.

2. Mengatur Drainase yang Baik

Drainase yang baik sangat penting untuk mencegah akar tanaman tergenang air, yang bisa menyebabkan pembusukan akar. Menurut The Spruce, menambahkan bahan seperti pasir atau perlite ke dalam campuran tanah dapat meningkatkan drainase dan membantu memastikan bahwa akar tanaman tidak terlalu lama berada dalam air yang berlebih. Tanaman seperti mint atau lidah buaya juga bisa lebih sehat jika ditanam di pot dengan lubang drainase di bagian bawah.

Penyiraman yang Tepat

Ilustrasi anak bermain di alam atau menanam pohon Foto: Makistock/Shutterstock
Penyiraman adalah salah satu aspek terpenting dalam merawat tanaman obat. Penyiraman yang berlebihan atau kekurangan air dapat merusak tanaman dan mengurangi kandungan zat aktif yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT

1. Frekuensi Penyiraman Berdasarkan Jenis Tanaman

Menurut Better Homes & Gardens, kebutuhan air tanaman obat sangat bervariasi tergantung pada jenisnya. Tanaman seperti basil dan mint membutuhkan lebih banyak air dibandingkan tanaman yang lebih kering seperti rosemary atau lavender.
Cara terbaik adalah memeriksa kondisi tanah sebelum menyiram. Jika tanah terasa kering hingga kedalaman 2-3 cm, saat itulah tanaman perlu disiram.

2. Teknik Penyiraman yang Benar

Sumber dari The Old Farmer’s Almanac menyarankan untuk menyiram tanaman obat di pagi hari, terutama selama musim panas, agar tanaman memiliki waktu untuk menyerap air sebelum panas siang hari. Pastikan air menyerap ke dalam tanah hingga ke akar, tetapi hindari menyiram terlalu banyak yang dapat menyebabkan genangan air di sekitar tanaman.

Pencahayaan yang Optimal

Menanam Pohon (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
Pencahayaan adalah kunci bagi tanaman obat untuk melakukan fotosintesis yang baik dan menghasilkan zat aktif yang berkhasiat. Sebagian besar tanaman obat membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup untuk berkembang.
ADVERTISEMENT

1. Jenis Tanaman Obat dan Kebutuhan Cahaya

Menurut Gardener’s Path, tanaman obat seperti basil, oregano, dan thyme memerlukan setidaknya 6-8 jam paparan sinar matahari langsung setiap hari. Tanaman yang kurang paparan cahaya cenderung memiliki daun yang pucat dan lemah, sehingga hasilnya tidak akan optimal. Di sisi lain, tanaman seperti mint dan parsley dapat tumbuh baik dengan cahaya sedang atau di tempat teduh.

2. Menyediakan Cahaya Tambahan

Jika Anda menanam tanaman obat di dalam ruangan atau di area yang tidak mendapatkan cukup cahaya alami, sumber dari The Spruce menyarankan untuk menggunakan lampu tumbuh (grow lights) sebagai tambahan. Lampu ini bisa memberikan spektrum cahaya yang mirip dengan sinar matahari, yang memungkinkan tanaman tetap tumbuh subur meski di dalam ruangan.

Pemangkasan dan Perawatan Rutin

Ilustrasi menanam tanaman obat. Foto: Shutter Stock
Pemangkasan rutin sangat penting dalam perawatan tanaman obat untuk menjaga bentuk tanaman dan mendorong pertumbuhan yang sehat.
ADVERTISEMENT

1. Manfaat Pemangkasan

Pemangkasan dapat merangsang pertumbuhan cabang baru dan mencegah tanaman menjadi terlalu lebat di satu area. Menurut The Spruce, pemangkasan pada tanaman seperti basil, mint, dan rosemary sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi daun yang kaya akan zat aktif. Selain itu, pemangkasan daun-daun yang layu atau mati juga membantu mencegah penyebaran penyakit.

2. Waktu Terbaik untuk Memanen Daun

Menurut Better Homes & Gardens, waktu terbaik untuk memanen daun dari tanaman obat adalah di pagi hari, ketika kandungan minyak esensial di daun mencapai puncaknya. Hindari memangkas lebih dari sepertiga bagian tanaman sekaligus agar tanaman tetap memiliki cukup daun untuk melakukan fotosintesis.
(MSD)