Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Merawat Ulat Hongkong yang Mudah untuk Pemula
20 September 2023 19:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ulat hongkong kerap dimanfaatkan sebagai pakan reptil, burung, hingga hewan pengerat. Oleh karena itu, cara merawat ulat hongkong penting diperhatikan supaya tak lekas mati.
ADVERTISEMENT
Ulat hongkong merupakan larva dari kumbang ulat kuning atau Tenebrio molitor. Ulat ini tampak berwarna kuning serta tak berbulu.
Mari simak lebih jauh tentang cara merawat ulat hongkong yang mudah.
Cara Merawat Ulat Hongkong yang Mudah
Fase hidup ulat ini sejatinya sama dengan jenis ulat lainnya. Dimulai dari telur, larva, pupa, hingga kumbang Tenebrio molitor. Ulat hongkong berada di fase larva. Saat ini budidaya ulat hongkong menjadi agribisnis yang diperhitungkan karena dapat memberi keuntungan.
Panen ulat hongkong relatif singkat yaitu setelah umur 50-60 hari sejak menetas. Ukuran tubuh larva dewasa dapat mencapai 33 mm dengan diameter 3 mm. Ulat ini sangat mudah dijumpai di toko perlengkapan dan kebutuhan hewan ternak. Demikian ulasan dalam situs jurnal.unitri.ac.id.
ADVERTISEMENT
Berikut cara merawat ulat hongkong sampai siap panen yang perlu diketahui pemilik.
1. Persiapan Kandang
Tempatkan ulat hongkong di dalam wadah yang sisi atau permukaannya licin sehingga ia tak mampu merayap keluar. Contohnya, wadah plastik, kaca, logam, atau wadah berbahan lain yang berlapis lilin.
Jika pemilik memakai wadah setinggi 8 cm dengan permukaan licin, tutup sebetulnya tak dibutuhkan. Namun, apabila ingin tetap menggunakan tutup maka pastikan diberi lubang kecil atau gunakan kain katun tipis yang juga mampu menjauhkan serangga pengganggu dari wadah atau kandang.
Berikutnya, lapisi bagian bawah wadah menggunakan sereal gandum, oatmeal, atau tepung jagung setebal kurang lebih 4 cm. Jangan lupa taruh wadah pada tempat hangat atau bersuhu 26 °C.
2. Pemberian Makanan
Pilih pakan yang lembap sehingga kebutuhan cairan ulat hongkong terpenuhi. Makanan dapat berupa buah atau sayur yang tak mudah lembek seperti apel atau kentang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hindari menaruh mangkuk air dalam kandang supaya ulat hongkong tak masuk ke dalamnya. Tak lupa ganti buah maupun sayur yang membusuk dengan pakan baru.
Lapisan bawah wadah juga harus diganti setiap beberapa minggu. Jangan sampai berbau busuk atau berjamur.
3. Pemisahan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, perubahan fisik ulat hongkong dimulai dari telur, larva, pupa, dan kumbang. Tempatkan di wadah berbeda untuk setiap tahapan metamorfosis. Berilah pakan yang sama pada ulat hongkong yang tengah bermetamorfosis.
4. Penanganan Penyakit
Ulat yang terkena penyakit dan berakhir mati ditandai dengan perubahan warna kulitnya menjadi kehitaman. Sebagai langkah antisipasi, pastikan kebersihan kandang dan hindari memberi pakan terlampau basah pada ulat hongkong.
5. Pemanenan
Pemanenan ulat hongkong bisa dilakukan ketika berusia 50-60 hari sejak menetas. Ulat yang siap panen atau dapat dijual berwarna kuning dan tampak sehat.
ADVERTISEMENT
Demikian cara merawat ulat hongkong yang mudah dan bisa dilakukan pemula. Sewaktu pemanenan sebagian ulat dapat dipakai sebagai bibit baru dan sebagian lainnya dijual. (DN)