Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Cara Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi Sawah yang Efektif
8 Januari 2025 18:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pengendalian gulma pada tanaman padi sawah menjadi langkah penting untuk menjaga hasil panen tetap optimal.
ADVERTISEMENT
Gulma yang tumbuh di sawah dapat mengganggu tanaman padi dengan cara bersaing dalam mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya matahari.
Jika tidak dikendalikan, gulma dapat menurunkan produktivitas lahan dan kualitas hasil panen.
Cara Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi Sawah
Berikut adalah cara pengendalian gulma pada tanaman padi sawah yang dapat diterapkan dengan efektif, dikutip dari distan.bolmutkab.go.id dan pertanian.go.id.
Penyiangan manual merupakan metode tradisional yang sering dilakukan oleh petani untuk mengendalikan gulma. Dalam proses ini, gulma dicabut langsung menggunakan tangan atau alat seperti landak dan osrok.
Penyiangan biasanya dilakukan dua kali, yaitu pada usia 21 hari dan 42 hari setelah tanam, saat gulma mulai tumbuh dan berpotensi mengganggu padi.
Penyiangan ini penting untuk memastikan padi memiliki ruang tumbuh yang cukup tanpa terganggu gulma.
ADVERTISEMENT
Selain penyiangan, penggunaan herbisida menjadi alternatif modern yang lebih praktis. Herbisida dirancang untuk membunuh gulma tanpa harus mencabutnya secara manual.
Namun, pemilihan herbisida yang sesuai dengan jenis gulma yang ada di lahan sawah perlu diperhatikan agar hasilnya efektif.
Penggunaan herbisida juga memerlukan kehati-hatian agar tidak merusak tanaman padi atau mencemari lingkungan sekitar.
Langkah lain yang tidak kalah penting adalah pengolahan tanah sebelum masa tanam.
Pengolahan tanah dilakukan untuk membalik dan meratakan permukaan tanah sehingga biji-biji gulma yang ada di permukaan terkubur.
Proses ini dapat menghambat pertumbuhan gulma sejak awal dan membantu menciptakan kondisi tanah yang ideal untuk tanaman padi.
Selain itu, pemilihan benih padi bersertifikat juga dapat membantu mengurangi risiko munculnya gulma. Benih bersertifikat umumnya bebas dari campuran biji gulma yang sering kali terbawa saat proses panen sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan benih yang bersih, petani dapat memastikan pertumbuhan padi lebih optimal tanpa gangguan dari gulma.
Pengaturan air di sawah menjadi langkah tambahan yang efektif untuk mengendalikan gulma. Sawah yang tergenang air menciptakan kondisi yang tidak sesuai bagi sebagian besar jenis gulma untuk tumbuh.
Metode ini juga mendukung kebutuhan tanaman padi yang membutuhkan air dalam jumlah besar.
Untuk pendekatan yang lebih ramah lingkungan, penggunaan pestisida alami semakin banyak diterapkan. Pestisida alami biasanya dibuat dari tumbuhan yang mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, fenolik, dan terpenoid.
Selain efektif mengendalikan gulma, metode ini tidak merusak ekosistem sawah dan lebih aman bagi lingkungan.
Penggunaan garam dapur menjadi solusi alternatif lain untuk menghambat pertumbuhan gulma.
ADVERTISEMENT
Garam bekerja dengan cara menyerap air dari sel tanaman gulma, sehingga gulma menjadi kering dan mati. Namun, metode ini harus dilakukan secara hati-hati agar tidak memengaruhi kesuburan tanah.
Cara pengendalian gulma pada tanaman padi sawah membutuhkan kombinasi metode yang sesuai dengan kondisi lahan dan jenis gulma yang ada.
Dengan penerapan yang tepat, pertumbuhan gulma dapat dikendalikan sehingga produktivitas dan kualitas hasil panen padi tetap terjaga. (Khoirul)