Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Cara Pengendalian Penyakit Anthracnose yang Mudah di Rumah
29 September 2024 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit anthracnose merupakan salah satu masalah utama yang sering menyerang tanaman, termasuk cabai . Oleh karena itu, mengetahui cara pengendalian penyakit anthracnose sangat penting.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini disebabkan oleh jamur colletotrichum spp. dan dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman secara signifikan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Gejalanya diawali dengan bercak coklat kehitaman yang meluas menjadi busuk lunak dengan titik-titik hitam ditengah, membuat buah mengering dan mengeriput.
Pengendalian Penyakit Anthracnose
Mengutip dari situs snllb.ulm.ac.id, Yusriadi Marsun (2020:113-115) ada beberapa cara pengendalian penyakit anthracnose yang dapat dilakukan di rumah.
1. Penggunaan benih sehat
Salah satu cara pengendalian penyakit anthracnose yang paling dasar adalah menggunakan benih sehat dan berkualitas. Sebelum menanam, benih dapat direndam dalam air bersuhu 30-40ÂșC selama 5-10 menit.
Benih yang mengapung harus dibuang karena berpotensi terinfeksi. Dengan memastikan benih bebas dari penyakit sejak awal, risiko penyebaran anthracnose dapat diminimalkan.
ADVERTISEMENT
2. Sanitasi dan pemeliharaan lingkungan
Membersihkan lingkungan tanam sangat penting untuk mencegah penyebaran anthracnose. Tanaman gulma dan sisa-sisa akar tanaman lama dapat menjadi sumber penyakit, sehingga lahan harus dibersihkan secara teratur.
Selain itu, pengelolaan kelembaban juga penting. Hal ini karena jamur colletotrichum spp. berkembang lebih baik dalam kondisi lembab.
3. Penggunaan pestisida nabati
Cara pengendalian penyakit anthracnose yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Mengutip dari situs snllb.ulm.ac.id, Yusriadi Marsun (2020:113-115) salah satu contoh pestisida alami adalah ekstrak daun mengkudu.
Daun mengkudu yang telah dikeringkan dan diolah menjadi pestisida dapat diaplikasikan tiga kali dengan rentang waktu tujuh hari sekali, mulai dari umur tanaman 60 hari.
Penggunaan pestisida nabati lebih aman bagi lingkungan dan juga tidak merusak mikroorganisme tanah yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
4. Fungisida sintetik yang bijak
Fungisida sintetik, seperti antraknol, juga bisa digunakan sebagai cara pengendalian penyakit anthracnose. Pemberian fungisida yang berlebihan bisa mencemari lingkungan dan membunuh organisme bukan sasaran.
Itu tadi cara pengendalian penyakit anthracnose. Langkah ini juga dapat diterapkan di rumah, sehingga tanaman cabai dan tanaman lainnya tetap sehat dan produktif. (Echi)
Baca juga: 4 Cara Merawat Cabe Rawit agar Berbuah Lebat