Konten dari Pengguna

Cara Pengendalian Penyakit Hawar Pelepah Padi

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
30 September 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengendalian Penyakit Hawar Pelepah Padi, Foto: Pexels/Ashutosh Sonwani
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengendalian Penyakit Hawar Pelepah Padi, Foto: Pexels/Ashutosh Sonwani
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyakit hawar pelepah padi saat ini berkembang dan tersebar luas di daerah-daerah penghasil padi di Indonesia. Maka dari itu, cara pengendalian penyakit hawar pelepah padi dengan benar penting untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Penyakit Hawar Pelepah (Rhizoctonia solani) pada Padi dan Taktik, oleh B Nuryanto, 2017, dalam situs journal.ugm.ac.id, penyakit hawar pelepah padi sendiri disebabkan oleh Rhizoctonia solani Kuhn (AG-1).
Penanaman varietas padi berbatang pendek dan banyak secara luas dengan dosis pemupukan yang tinggi, terutama urea, dapat meningkatkan keparahan penyakit hawar pelepah padi.

Cara Pengendalian Penyakit Hawar Pelepah Padi

Ilustrasi Pengendalian Penyakit Hawar Pelepah Padi, Foto: Pexels/Elina Sazonova
Penyakit hawar pelepah memiliki ciri gejala awal yaitu adanya lingkaran berbentuk oval di daerah pelepah pada tanaman padi. Jika hal itu terjadi, pengendalian penyakit hawar pelepah padi perlu segera dilakukan.
Mengutip dari Pengendalian penyakit hawar pelepah padi akibat Rhizocotonia solani dengan penggunaan bakteri rhizosfer, oleh Yuniar Harvianti, dalam situs journal.uin-alauddin.ac.id, lingkaran berbentuk oval di daerah pelepah pada tanaman padi disebut lesi.
ADVERTISEMENT
Pada kebanyakan varietas awal dari terbentuknya lesi yaitu berubahnya warna pelepah menjadi hijau pucat menjadi putih.
Dengan kombinasi warna ungu ataupun coklat, biasanya lebarnya sekitar 2 inchi serta panjangnya 1-2 inchi. Dikutip dari situs apsnet.org, fungisida dapat menjadi salah satu alat yang paling efektif untuk mengendalikan hawar pelepah.
Di Amerika Serikat, beberapa fungisida, termasuk azoxystrobin, memberikan pengendalian yang sangat baik terhadap penyakit ini. Saat ini, satu kali aplikasi fungisida direkomendasikan untuk mengurangi biaya produksi dan memaksimalkan hasil produksi.
Waktu aplikasi sangat penting untuk pengendalian hawar pelepah yang efektif. Penyakit ini harus dipantau dan dimonitor secara berkala selama perkembangan tanaman padi hingga pembungaan.
Aplikasi harus dilakukan selama tahap pertumbuhan antara diferensiasi malai ditambah lima hari dan pembungaan saat tingkat penyakit mencapai tingkat ambang ekonomi.
ADVERTISEMENT
Tujuan aplikasi fungisida adalah untuk menekan perkembangan vertikal hawar pelepah dan mengurangi hasil gabah dan kehilangan kualitas yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Itulah cara pengendalian penyakit hawar pelepah padi dengan benar. Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakan fungisida dengan berlebihan karena dapat meningkatkan risiko timbulnya resistensi fungisida. (IF)