Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Semai Nangka dan Perawatannya
27 September 2024 8:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam cara semai nangka memerlukan beberapa langkah sederhana tetapi membutuhkan perhatian agar biji dapat tumbuh dengan baik.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Buah Nangka: Kaya Rasa, Gizi dan Kegunaan, Tresno Saras, (2023: 1), buah nangka, yang mempunyai nama ilmiah Artocarpus heterophyllus, berasal dari wilayah Asia Tenggara dan seiring waktu telah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Cara Semai Nangka
Cara semai nangka sangat mudah. Berikut ini adalah cara semai nangka.
1. Siapkan Wadah
Dikutip dari situs m.andrafarm.com, yang pertama harus dilakukan dalam cara semai nangka adalah siapkan wadah atau tempat semai. Wadah semai dapat berupa baki, polybag, kaleng bekas, dan lain-lain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian bawah wadah harus diberi lubang agar sirkulasi air lancar. Dapat juga bagian samping wadah diberi lubang agar lebih memperlancar sirkulasi air.
2. Siapkan Media Semai
Kedua adalah menyiapkan media semai yang dapat berupa campuran tanar atau sekam bakar, serta kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.
ADVERTISEMENT
Di pasaran telah banyak tersedia media tanam tunggal yang dapat langsung dipakai untuk menyemai benih.
Hal terpenting, pada saat bibit kecambah nangka dimasukkan ke media semai, media semai harus gembur agar akar bibit atau benih yang akan tumbuh nantinya dapat leluasa menembus media semai.
Sehari sebelum menyemai benih nangka yang telah berkecambah, masukkan media tanam ke dalam wadah semai.
3. Basahi Media Tanam
Langkah selanjutnya, basahi terlebih dahulu media tanam dan usahakan media tanam dalam kondisi gembur. Lalu masukkan benih kecambah ke dalam media tanam dengan kedalaman 1,7-3,1 cm.
Cara memasukkannya adalah dengan membuat lubang kecil terlebih dahulu sedalam 1,7-3,1 cm, lalu benih kecambah diletakkan pada lubang dengan posisi akar di bawah dan tunas di atas.
ADVERTISEMENT
4. Tutup Benih dengan Media Tanam
Berikutnya, tutup benih dengan media tanam di sekitar benih kecambah tersebut, dimana sebagian tunas harus muncul di permukaan tanah.
Jika sulit melepaskan kecambah benih dari tisu, kapas, kain, atau handuk kertas dikarenakan akarnya melilit atau takut akarnya patah ketika dilepaskan, maka tinggal menyobek atau gunting tisu, kapas, atau lainnya itu di sekeliling benih yang berkecambah.
Masukkan benih ke dalam lubang yang berisi tisu, kapas, kain, atau handuk kertas. Nantinya tisu, kapas, atau lainnya tadi itu akan hancur ke dalam tanah.
Jika menggunakan nampan khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak diisi 1 benih nangka.
5. Siram Tanaman
Setelah itu, siram dengan semprotan air lembut (sebaiknya menggunakan sprayer). Letakkan wadah pembibitan di tempat yang terang, yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung, tetapi terlindung dari hujan.
ADVERTISEMENT
Cara Merawat Nangka
Setelah melakukan persemaian, langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, pengaturan jarak antar benih, dan pencegahan hama dan penyakit.
1. Penyiraman
Bibit pada persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan juga tidak terlalu basah.
Caranya adalah dengan menyemprotkan air dengan menggunakan semprotan halus dan dilakukan 1-2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisi.
Jika kondisi media tanam lembap, air cukup disemprotkan sehari sekali, meski hanya 2 hari sekali.
2. Pengaturan Jarak Antar Benih
Bila tempat pembibitan tidak menggunakan nampan khusus, maka perhatikan benih yang tumbuh, apakah benih tersebut terlalu rapat atau tidak.
Jika terlalu rapat, lakukan penjarangan, yaitu memindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain agar tidak terjadi penumpukan.
ADVERTISEMENT
3. Pencegahan Hama dan Penyakit
Penyakit yang sering menyerang bibit tanaman yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahannya dilakukan dengan menyemprotnya dengan pestisida yang tepat dan menjaga agar persemaian tidak terlalu basah.
Periksa secara berkala apakah ada serangan hama seperti ulat, belalang, atau penyakit jamur. Jika terlihat gejala hama atau penyakit, segera tangani dengan pestisida organik atau kimia sesuai kebutuhan.
Setelah bibit nangka tumbuh cukup besar (mempunyai 4-7 helai daun), bibit dipindahkan ke media tanam (tempat persiapan tanaman).
Dengan cara semai nangka dan perawatan yang baik, bibit nangka dapat tumbuh menjadi pohon yang kuat dan produktif. Buah nangka biasanya mulai berbuah setelah 3-5 tahun jika ditanam dari biji.
ADVERTISEMENT