Ciri-Ciri Denim Unsanforized yang Perlu Dikenali sebelum Membelinya

Ilustrasi Ciri-ciri denim unsanforized. Foto: Pexels.com/水 金

Ciri-ciri denim unsanforized menjadi salah satu informasi penting bagi pecinta raw denim yang menginginkan pengalaman autentik saat memakai jeans.

Denim jenis ini dikenal karena tidak melalui proses sanforisasi, sehingga bentuk dan ukurannya bisa berubah setelah dicuci atau direndam.

Karakteristiknya yang unik membuat denim ini memiliki daya tarik tersendiri di kalangan penggemar denim berat.

Ciri-Ciri Denim Unsanforized

Ilustrasi Ciri-ciri denim unsanforized. Foto: Pexels.com/Aedrian Salazar

Ciri-ciri denim unsanforized dapat dikenali melalui beberapa aspek khas yang membedakannya dari jenis denim lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umum ditemukan pada denim unsanforized, dikutip dari heddels.com.

1. Mudah Mengalami Penyusutan Setelah Dicuci atau Direndam

Denim unsanforized tidak melewati proses sanforisasi yang biasanya dilakukan untuk mengurangi penyusutan kain sebelum dipasarkan. Karena itu, bahan ini cenderung menyusut secara signifikan setelah pencucian pertama, umumnya antara satu hingga dua ukuran.

Penyusutan ini menjadikan pemilihan ukuran awal sangat penting agar setelah dicuci, ukuran celana pas dengan tubuh pemakainya. Banyak produsen atau penjual menyarankan agar pembeli memilih ukuran lebih besar dari biasanya.

2. Tekstur Kain Lebih Kasar dan Tampak Berbulu

Permukaan denim unsanforized sering kali memiliki tampilan yang lebih kasar dan tidak seragam jika dibandingkan dengan denim yang sudah disanforisasi.

Hal ini disebabkan karena bahan tersebut tidak mengalami proses pemanasan, pelembapan, atau tekanan yang bisa meratakan serat kain.

Beberapa jenis bahkan terlihat berbulu atau memiliki serat halus yang mencuat karena tidak disisir atau dibersihkan secara kimia.

Tekstur ini memberikan kesan yang lebih “mentah” dan menjadi daya tarik utama bagi penggemar denim yang mengutamakan keaslian tampilan.

3. Proses Fading Lebih Cepat dan Drastis

Salah satu keunggulan utama denim unsanforized adalah kemampuannya dalam menciptakan pola pudar atau fading yang lebih kuat dan cepat terbentuk.

Karena kainnya belum mengalami perlakuan apapun, semua karakter alami benang, pewarna, dan tekstur akan bereaksi langsung terhadap penggunaan sehari-hari.

Efeknya, jeans menjadi lebih personal dan mencerminkan kebiasaan pemakai secara lebih detail. Inilah yang membuat jenis denim ini sangat disukai oleh kolektor dan penggemar denim sejati.

4. Sering Disebut dengan Istilah Lain Seperti “Shrink-To-Fit” Atau “Loomstate”

Beberapa merek denim ternama seperti Levi’s menyebut jenis ini dengan istilah “shrink-to-fit”, sedangkan istilah “loomstate” digunakan untuk menyebut kain yang langsung dipasarkan dalam kondisi setelah ditenun tanpa perlakuan lebih lanjut.

Penamaan ini bukan hanya soal gaya, melainkan mengindikasikan bahwa kain tersebut memang akan berubah bentuk setelah dicuci pertama kali.

Pemahaman terhadap istilah-istilah ini penting agar pengguna tahu cara merawat dan memperkirakan perubahan ukuran yang akan terjadi.

5. Biasanya Diproduksi oleh Brand Spesialis Denim Berkualitas Tinggi

Tidak semua pabrik denim memproduksi kain unsanforized karena proses produksinya lebih rumit dan target konsumennya lebih spesifik.

Kebanyakan denim jenis ini berasal dari pabrik atau merek yang memang fokus pada kualitas tinggi dan pengalaman autentik, seperti Samurai Jeans, The Flat Head, atau Warehouse & Co.

Setiap kain dari produsen tersebut biasanya memiliki karakteristik khas tergantung metode tenun, jenis kapas, dan cara pewarnaan yang digunakan, menjadikan tiap produk benar-benar unik.

Secara keseluruhan, pemahaman terhadap ciri-ciri denim unsanforized dapat membantu penggemar raw denim memilih produk yang sesuai dengan preferensi dan gaya hidup.

Memilih denim jenis ini berarti siap menerima tantangan dalam perawatan, termasuk perubahan bentuk dan karakter bahan yang sangat berbeda dari denim siap pakai. (Khoirul)

Baca Juga: 5 Tips Merawat Denim agar Tetap Awet dan Tidak Cepat Pudar