Konten dari Pengguna

Ciri-Ciri Jagung Busuk Batang yang Patut Diwaspadai Petani

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
18 April 2025 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri jagung busuk batang, foto: unsplash/Meredith Petrick
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri jagung busuk batang, foto: unsplash/Meredith Petrick
ADVERTISEMENT
Sebagai petani, memahami ciri-ciri jagung busuk batang menjadi langkah penting untuk melakukan deteksi dini dan pengendalian penyakit secara tepat.
ADVERTISEMENT
Penyakit busuk batang merupakan salah satu ancaman serius dalam budi daya jagung yang dapat menyebabkan kerugian hasil panen secara signifikan.
Penyakit ini biasanya menyerang tanaman di usia pertumbuhan vegetatif hingga generatif, terutama saat kondisi lingkungan lembap dan sirkulasi udara kurang baik.

Ciri-Ciri Jagung Busuk Batang

Ilustrasi ciri-ciri jagung busuk batang, foto: unsplash/Anna Yablonskaya
Mengutip dari situs unpad.ac.id, ciri-ciri jagung busuk batang yang umum dijumpai di lapangan antara lain adalah perubahan warna batang dari hijau menjadi cokelat, merah kecokelatan, bahkan merah jambu pada bagian pangkal batang.
Penyakit busuk batang pada tanaman jagung ditandai oleh sejumlah gejala yang bisa diamati dengan jelas.
Batang akan tampak lunak, basah, dan berlendir, yang membuatnya mudah membusuk dan menyebabkan tanaman menjadi rebah.
Bau busuk khas dari batang yang terinfeksi, daun yang menguning, serta bercak cokelat hingga hitam di sekitar buku batang menjadi tanda bahwa infeksi sudah cukup parah.
ADVERTISEMENT
Jika tanaman sudah mulai membentuk tongkol, penyakit ini dapat menghambat perkembangan tongkol dan menyebabkan biji tidak terisi secara sempurna.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa jenis patogen, baik bakteri maupun jamur.
Salah satu bakteri penyebab utamanya adalah Dickeya zeae, sedangkan jamur yang sering ditemukan adalah Fusarium spp., Gibberella zeae, Diplodia maydis, dan Macrophomina phaseolina.
Penyebarannya pun cukup mudah, bisa melalui luka pada batang, cipratan air saat hujan, genangan air yang terlalu lama, maupun jarak tanam yang terlalu rapat sehingga menghambat sirkulasi udara.
Mengutip dari situs distan.bolmutkab.go.id, untuk mencegah penyebaran penyakit busuk batang ini, petani perlu mengambil langkah pengendalian yang tepat.
Langkah yang dianjurkan antara lain mengatur jarak tanam agar tidak terlalu padat, memilih varietas jagung yang dikenal tahan terhadap penyakit, serta rutin memantau kondisi tanaman.
ADVERTISEMENT
Tanaman yang sudah terinfeksi sebaiknya segera dicabut dan dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman sehat di sekitarnya. Pencegahan dini akan sangat membantu dalam menjaga hasil panen tetap optimal.
Dengan mengenali ciri-ciri jagung busuk batang sejak dini, petani dapat mengambil langkah cepat dalam pengendalian sehingga dampak kerusakan bisa diminimalkan.
Pencegahan yang tepat akan membantu menjaga produktivitas lahan dan kualitas hasil panen jagung secara keseluruhan. (Echi)