Konten dari Pengguna

Ciri-Ciri Kelinci Sakit, Jenis Penyakit, dan Cara Mengobatinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
29 Maret 2023 16:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri kelinci sakit. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri kelinci sakit. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pemilik harus dapat merawat hewan peliharaannya dengan baik. Karena pasti ada kondisi di mana hewan akan drop. Sebetulnya ciri-ciri kelinci sakit hampir sama dengan hewan peliharaan lainnya. Kendati demikian, kamu harus tetap cermat sehingga tidak salah langkah dalam penanganan.
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Kelinci Sakit dan Jenis Penyakit yang Harus Diwaspadai Pemilik

Ilustrasi ciri-ciri kelinci sakit. Foto: ixabay
Ciri-ciri kelinci sakit antara lain suhu tubuh panas, tidak nafsu makan, enggan membersihkan diri, memiringkan kepala, dan menggertakkan gigi. Selain itu, ada perubahan pada kotoran kelinci (tampak lebih cair atau tidak buang air sama sekali), batuk, bersin, kesulitan bernapas, keluar liur, dan dagu basah.
Kelinci yang tampak kurang aktif dan lesu bukan hanya dikarenakan stres. Mungkin bisa jadi ada yang ia rasakan pada tubuhnya. Berikut beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang kelinci seperti disebutkan dalam buku Hobi Merawat dan Beternak Kelinci karya Putra Tani.

1. Penyakit Hama Lalat

Penyakit ini disebabkan oleh serangan lucilia sericata atau lalat botol. Jadi, ketika musim panas tubuh kelinci bakal dihinggapi kelompok lalat. Mereka akan bertelur yang nantinya menjadi belatung. Daging kelinci dapat dimakan oleh belatung lalat botol tersebut. Hama ini kerap menempel pada bagian ekor, anus, dan bagian bawah perut.
ADVERTISEMENT

2. Myxomatosis

Penyebaran penyakit ini ialah melalui gigitan nyamuk maupun serangga. Penyakit myxomatosis mengakibatkan pembengkakan telinga, mata, alat kelamin, hingga anus secara bertahap. Kamu harus melakukan vaksinasi guna mencegah kelincimu terjangkit penyakit ini.

3. Abses

Abses merupakan kantong nanah yang menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh kelinci seperti di area kepala. Perhatikan bagian tubuh kelincimu. Apabila terlihat ada benjolan abnormal segera hubungi dokter hewan guna pemeriksaan lebih lanjut.

4. Kepala Miring

Kepala kelinci yang miring atau berputar ke satu arah bisa jadi pertanda bahwa ia terkena parasit encephalitozoon cuniculi. Parasit ini biasanya menyerang bagian ginjal serta otak dan dapat menular pada manusia.
Selain itu, infeksi bakteri yang terjadi pada telinga bagian tengah dan dalam pun bisa menyebabkan kemiringan kepala.
ADVERTISEMENT

5. Tungau di Telinga

Kulit telinga dalam yang tampak berkerak juga bersisik bisa menjadi tanda bahwa kelinci terkena serangan parasit psoroptes cuniculi. Telinga kelinci yang terkena parasit ini juga akan mengalami kerontokan bulu, berkurangnya kemampuan pendengaran, sampai hilangnya keseimbangan tubuh.

6. Penyakit Hemoragik

Gejala kelinci yang mengidap penyakit hemoragik antara lain mimisan, demam, diare berdarah, hingga kelumpuhan. Disebabkan oleh lagovirus, penyebaran penyakit ini terjadi melalui kontak langsung maupun tidak langsung antar kelinci. Sebagai contoh, berbagi wadah makan, air minum, atau alas tidur dengan hewan yang sakit.

7. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan seperti pembengkakan saluran cerna juga dapat dialami kelinci. Jika kelinci mengidap penyakit pada saluran cerna, umumnya hewan ini akan kehilangan nafsu makan dan tampak lesu.
Ciri-ciri kelinci sakit memang wajib diketahui supaya bisa mengambil langkah penanganan terbaik. Hewan mamalia ini juga mudah sekali stres bila kamu merawatnya sembarangan. Oleh sebab itu, lakukan perawatan terbaik sehingga kesehatan kelinci terjaga dan berumur panjang. (DN)
ADVERTISEMENT