Konten dari Pengguna

Dedak vs Bekatul: Mana yang Lebih Baik untuk Pakan Ternak?

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
8 September 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dedak vs bekatul, ini perbedaannya. Foto: Unsplash/Lutz Wernitz
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dedak vs bekatul, ini perbedaannya. Foto: Unsplash/Lutz Wernitz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang sering bingung antara dedak vs bekatul, mana yang sebenarnya lebih baik untuk pakan hewan ternak.
ADVERTISEMENT
Bahkan tak sedikit yang menganggap keduanya adalah produk yang sama. Padahal, dedak dan bekatul memiliki perbedaan signifikan dalam tekstur dan kandungan nutrisinya.

Dedak vs Bekatul

Ilustrasi dedak vs bekatul, ini perbedaannya. Foto: Pexels.com/Sergei A
Dedak vs bekatul sering kali dipertanyakan oleh peternak dan petani. Keduanya adalah hasil samping dari proses penggilingan padi, tetapi mereka berbeda dalam beberapa aspek penting.
Dedak adalah hasil samping dari proses penggilingan padi. Dedak padi terdiri dari lapisan luar butiran padi dan sebagian lembaga biji.
Teksturnya lebih kasar dan sering kali mengandung sisa-sisa kulit padi. Dedak padi dihasilkan pada tahap penyosohan pertama dalam proses penggilingan padi.
Bekatul, di sisi lain, adalah lapisan bagian dalam dari butiran padi, yang mencakup sebagian kecil endosperm berpati. Bekatul lebih halus dibandingkan dedak dan tidak mengandung kulit padi.
ADVERTISEMENT
Bekatul dihasilkan pada proses penyosohan kedua dan memiliki tekstur yang lebih lembut.
Dedak padi lebih kaya akan serat kasar, sementara bekatul lebih halus dan kaya akan vitamin B.
Maka untuk penggunaan yang optimal, peternak harus mempertimbangkan kebutuhan nutrisi spesifik hewan ternak mereka dan memilih produk yang sesuai.
Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai dedak dan bekatul serta mana yang lebih baik untuk hewan ternak, dikutip dari kanalpengetahuan.fapet.ugm.ac.id dan disnakkeswan.ntbprov.go.id.

1. Proses Produksi

Dedak padi dan bekatul diperoleh dari proses penggilingan padi, namun pada tahap yang berbeda. Dedak padi dihasilkan pada penyosohan pertama, sedangkan bekatul dihasilkan pada proses penyosohan kedua.
Dedak padi merupakan lapisan luar dari butiran padi, sementara bekatul adalah lapisan dalam yang lebih halus dan mengandung sebagian kecil endosperm berpati.
ADVERTISEMENT

2. Tekstur dan Penampilan

Dalam hal tekstur, dedak padi dan bekatul memiliki perbedaan yang mencolok.
Dedak padi memiliki tekstur yang lebih kasar dan masih mengandung rambut atau kulit padi, sedangkan bekatul lebih halus dan tidak mengandung kulit padi.
Saat direndam dalam air, bekatul akan tenggelam sepenuhnya, sementara dedak padi memiliki bagian-bagian yang terapung.

3. Kandungan Nutrisi

Kandungan nutrisi antara dedak padi dan bekatul juga berbeda. Dedak padi memiliki kandungan serat kasar yang lebih tinggi dibandingkan bekatul, yang membuatnya lebih berguna untuk meningkatkan pencernaan pada hewan ternak.
Sebaliknya, bekatul mengandung lebih banyak vitamin B kompleks dan mineral seperti fosfor dan magnesium.
Berdasarkan data nutrisi, dedak padi biasanya memiliki kandungan protein kasar (PK) sekitar 8.5 persen dan serat kasar (SK) 17.0 persen. Sedangkan bekatul memiliki PK sekitar 12.0 persen dan SK 5.2 persen.
ADVERTISEMENT

4. Penggunaan dalam Pakan Ternak

Dalam penggunaannya sebagai pakan ternak, dedak padi dan bekatul memiliki kegunaan masing-masing.
Dedak padi sering digunakan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan serat dalam pakan ternak, sedangkan bekatul lebih sering digunakan untuk menambah kandungan vitamin dan mineral.
Pemilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan nutrisi spesifik dari hewan ternak. Secara keseluruhan, dedak vs bekatul memiliki kelebihan masing-masing dalam hal kandungan nutrisi dan tekstur.
Dengan memahami perbedaan antara dedak vs bekatul, keputusan dapat diambil untuk memaksimalkan kesehatan dan produktivitas hewan ternak. (Khoirul)