Konten dari Pengguna

Kekurangan Kandang Close House yang Wajib Dipertimbangkan sebelum Memilihnya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
7 November 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kekurangan Kandang Close House , Foto: Pexels/cottonbro studio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kekurangan Kandang Close House , Foto: Pexels/cottonbro studio
ADVERTISEMENT
Kekurangan kandang close house menjadi salah satu pertimbangan penting bagi peternak yang ingin menerapkan sistem ini dalam usaha peternakan atau pengusaha.
ADVERTISEMENT
Pemahaman mengenai kekurangan dalam penggunaan sistem kandang close house sangat penting bagi peternak untuk mengoptimalkan pemeliharaan serta mengatasi potensi tantangan yang mungkin muncul.
Mengutip situs lms.umm.ac.id, kandang tertutup atau Closed House, yaitu kandang yang dinding dan bagian luar kandang tertutup rapat, sehingga udara luar kandang tidak dapat secara bebas keluar masuk ke dalam kandang.

Kekurangan Kandang Close House

Ilustrasi Kekurangan Kandang Close House , Foto: Pexels/RDNE Stock project
Apa saja kekurangan kandang close house? Sistem kandang close house telah banyak diadopsi dalam peternakan modern karena manfaatnya. Namun, di balik manfaatnya, sistem kandang close house juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

1. Biaya Investasi yang Tinggi

Kandang close house membutuhkan investasi awal yang cukup besar, termasuk biaya untuk peralatan ventilasi, pendingin, pemanas, sistem kontrol otomatis, serta material kandang yang lebih kokoh. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi peternak kecil.
ADVERTISEMENT

2. Ketergantungan pada Listrik

Sistem kandang ini sangat bergantung pada listrik untuk menjalankan ventilasi, kipas, pemanas, dan sistem lainnya.
Gangguan listrik yang terjadi dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan kandang, yang bisa berisiko bagi kesehatan unggas. Peternak seringkali harus memiliki generator cadangan untuk menghindari risiko ini.

3. Pemeliharaan Rutin yang Mahal

Komponen dalam kandang close house, seperti kipas, filter, sistem pendingin, dan sensor, memerlukan pemeliharaan rutin. Jika ada kerusakan atau gangguan pada peralatan ini, biaya perbaikannya cukup mahal.

4. Risiko Penyebaran Penyakit

Meskipun kontrol lingkungan dapat mengurangi risiko penyakit, sistem close house juga memiliki risiko jika terjadi infeksi.
Jika satu unggas terinfeksi penyakit, penyebaran ke unggas lain bisa lebih cepat karena lingkungan kandang yang tertutup. Oleh karena itu, peternak harus ekstra ketat dalam menjaga kebersihan.
ADVERTISEMENT

5. Kesulitan dalam Penanganan Limbah

Dalam kandang close house, limbah dari kotoran unggas seperti amonia, gas beracun, dan debu perlu dikelola secara khusus untuk mencegah pencemaran udara di dalam kandang. Jika tidak dikelola dengan baik, kandang dapat menjadi tidak nyaman bagi unggas.

6. Tingkat Kelembapan dan Panas yang Berlebihan

Meskipun kandang close house dilengkapi dengan sistem kontrol suhu dan kelembapan, pada kondisi tertentu (seperti cuaca ekstrem), sistem pendingin mungkin tidak cukup efektif. Panas berlebih di dalam kandang bisa berdampak buruk pada kesehatan unggas.

7. Kemampuan Adaptasi yang Diperlukan

Sistem close house sering kali mengharuskan pekerja atau peternak memahami teknologi yang digunakan, sehingga memerlukan pelatihan atau adaptasi untuk dapat mengoperasikan sistem dengan benar.
Mempertimbangkan kekurangan kandang close house dapat membantu peternak atau pengusaha peternakan untuk membuat keputusan yang bijaksana. (Fikah)
ADVERTISEMENT