Konten dari Pengguna

Kenali Virus Panleukopenia pada Kucing beserta Gejalanya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
29 Juli 2023 23:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi panleukopenia pada kucing. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi panleukopenia pada kucing. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Panleukopenia pada kucing termasuk penyakit menular yang patut diwaspadai. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi feline parvovirus ini kerap menyerang kucing yang belum mendapatkan vaksin atau anak-anak kucing.
ADVERTISEMENT
Kalau tidak segera diatasi, panleukopenia akan berakibat buruk pada kucing yang terjangkit. Apalagi virus ini sangat mudah menular antara satu kucing dengan kucing lainnya. Meski begitu, panleukopenia tidak dapat menular pada manusia.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang virus panleukopenia pada kucing, mari simak pembahasannya di bawah ini.

Mengenal Virus Panleukopenia pada Kucing

Ilustrasi panleukopenia pada kucing. Foto: Pixabay
Dikutip dari buku Hidup Sehat bersama Kucing Kesayangan oleh Nurheti Yuliarti, panleukopenia pada kucing bisa menginfeksi sel darah putih dan memengaruhi kekebalan tubuh anabul dalam melawan infeksi.
Pasalnya, feline parvovirus mampu hidup dalam waktu lama dan ditemukan di berbagai tempat seperti wadah makanan atau minuman, tempat tidur, kandang, area bermain, hingga kotak pasir.
Oleh sebab itu, penting bagi pemilik memerhatikan kebersihan kucing, kandang, serta lingkungan supaya kesehatan anabul tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Virus yang menyebabkan panleukopenia tak hanya mudah menyebar, tetapi juga bisa menginfeksi sekaligus merusak organ tubuh anabul seperti usus, kulit, dan sumsum tulang.
Sementara kucing hamil yang terpapar virus ini, kemungkinan bakal mengalami masalah pada janin seperti kelainan otak, gangguan pertumbuhan, susah bergerak, cacat seumur hidup, bahkan kematian janin dalam kandungan.
Namun, ada kalanya kucing yang membawa parvovirus tidak menunjukkan tanda-tanda terkena panleukopenia. Meski begitu, kucing tersebut tetap bisa menyebarkannya lewat feses, urin, muntahan, ASI bagi kucing menyusui, atau air liur kucing.

Gejala Panleukopenia Kucing

Ada beberapa gejala yang kerap ditunjukkan oleh para kucing penderita panleukopenia, antara lain:

Pencegahan Panleukopenia

Hingga kini belum ada pengobatan pasti untuk penyakit panleukopenia.
ADVERTISEMENT
Penanganan yang dilakukan hanya untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi yang mengakibatkan kondisi kucing memburuk.
Jadi, penting bagi pemilik untuk melakukan langkah antisipasi atau pencegahan agar kucing terhindar dari panleukopenia. Caranya dengan pemberian vaksin tatkala kucing berumur 8 minggu dan diulang setiap 1-3 tahun sekali.
Selain itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan kandang, lingkungan, wadah makanan maupun minuman, juga kotak pasir. Tak lupa mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang kucing lainnya.
Kucing yang sudah divaksinasi sebaiknya ditempatkan dalam kandang atau lokasi berbeda guna menghindari kemungkinan tertular feline parvorirus dari kucing yang belum mendapat vaksin.
Panleukopenia pada kucing harus ditangani sedini mungkin sehingga tidak menular serta menimbulkan komplikasi serius. Meski tak bisa disembuhkan, pemilik dapat melakukan berbagai langkah pencegahan agar anabul terhindar dari penyakit menular tersebut. (DN)
ADVERTISEMENT