Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Kenapa Bunga Baby Breath Mahal? Inilah Penyebabnya
12 April 2025 21:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kenapa bunga baby breath mahal padahal tampilannya tampak sederhana dan mungil? Bunga ini sering kali hanya menjadi pelengkap dalam buket, namun harganya bisa menyamai bahkan melebihi bunga utama.
ADVERTISEMENT
Banyak orang terkejut ketika mengetahui bahwa rangkaian baby breath yang terlihat ringan dan anggun itu ternyata memiliki nilai jual tinggi.
Di balik tampilannya yang minimalis, terdapat proses panjang dan biaya tinggi yang memengaruhi harga jualnya di pasaran.
Kenapa Bunga Baby Breath Mahal?
Kenapa bunga baby breath mahal juga tidak lepas dari faktor permintaan pasar yang terus meningkat.
Dikutip dari laman craftwayfloral.com.sg, Bunga Baby's Breath berasal dari Eropa Timur.
Bunga ini umumnya disebut Gypsophila. Alasan mengapa bunga ini dikenal luas sebagai Baby's Breath adalah karena penampilannya yang menawan dan polos, yang menyerupai bayi kecil.
Popularitas bunga ini melonjak dalam beberapa tahun terakhir karena banyak digunakan untuk dekorasi pernikahan, wisuda, hingga sesi foto prewedding.
ADVERTISEMENT
Kesan romantis, anggun, dan simbol kesucian yang melekat pada baby breath menjadikannya incaran banyak orang.
Kombinasi antara keindahan, makna simbolis, dan keterbatasan produksi menjadikan baby breath sebagai bunga yang eksklusif, meskipun terlihat sederhana.
Berikut adalah alasan kenapa bunga baby breath mahal yang perlu diketahui.
1. Sulit Dibudidayakan
Bunga baby breath memerlukan kondisi iklim dan tanah yang khusus untuk tumbuh subur.
Tanaman ini menyukai tanah berpasir yang memiliki drainase baik, serta suhu yang tidak terlalu panas. Proses budidayanya pun cukup rumit dan membutuhkan perawatan intensif agar menghasilkan bunga yang indah dan mekar sempurna.
2. Tidak Tumbuh di Semua Wilayah
Baby breath bukanlah tanaman asli Indonesia. Sebagian besar bunga ini diimpor dari negara-negara seperti Belanda, Kenya, atau Ekuador. Biaya impor, termasuk pajak dan ongkos kirim, otomatis menambah harga jualnya di pasar lokal.
ADVERTISEMENT
3. Umur Simpan Pendek
Bunga baby breath memiliki umur simpan yang pendek setelah dipanen, terutama jika tidak dirawat dengan benar.
Hal ini menyebabkan bunga harus cepat dijual atau digunakan, sehingga harganya cenderung tinggi untuk menutupi risiko kerugian akibat bunga layu.
4. Tren dan Permintaan Tinggi
Dalam beberapa tahun terakhir, baby breath menjadi tren dalam dekorasi pernikahan, buket wisuda, hingga foto prewedding.
Warna putihnya yang lembut dan simbol kesederhanaan membuatnya banyak digemari. Permintaan yang tinggi sementara pasokan terbatas membuat harganya ikut melonjak.
5. Proses Pewarnaan Tambahan
Baby breath sering kali diwarnai dengan teknik khusus agar tampil lebih menarik dalam berbagai warna pastel. Proses pewarnaan ini memerlukan bahan dan waktu tambahan, yang tentu saja menambah biaya produksi.
Itulah beberapa alasan kenapa bunga baby breath bisa memiliki harga yang mahal. Meskipun kecil, bunga ini menyimpan nilai estetika dan simbolis yang tinggi, menjadikannya primadona dalam berbagai momen spesial. (Yln)
ADVERTISEMENT