Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Burung Gereja Tidak Boleh Dipelihara? Ini Faktanya
12 Februari 2024 20:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kenapa burung gereja tidak boleh dipelihara? Burung gereja yang sering kali ditemukan di lingkungan sekitar tidak disarankan untuk dipelihara sebab dapat membuat kerusakan pada berbagai properti rumah. Tak hanya itu, burung gereja juga berpotensi membawa penyakit liar yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Alasan Kenapa Burung Gereja Tidak Boleh Dipelihara
Dikutip dari buku Ensiklopedia Fauna Dunia, yang disusun oleh Shafa Faizah (2018: 39), burung gereja dikenal juga dengan nama burung pingai. Burung gereja berukuran kecil seperti burung pipit . Burung liar ini dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Panjang tubuh burung gereja sekitar 14 cm dengan warna coklat, abu-abu, putih, dan hitam. Burung gereja sangat suka bernyanyi untuk berkomunikasi dengan sesama burung.
Burung ini termasuk omnivora atau hewan pemakan segala. Hal tersebut karena memakan segala hal seperti serangga,laba-laba, buah-buahan, bunga, biji, dan lain sebagainya.
Meski dikenal jinak, burung gereja tidak disarankan untuk dipelihara karena beberapa alasan, di antaranya:
1. Merusak Properti Rumah
Meski terlihat jinak, burung liar ini cenderung merusak berbagai properti rumah. Hal ini tentu merugikan orang yang memelihara. Oleh sebab itu, burung gereja tidak disarankan untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan.
ADVERTISEMENT
2. Tingginya Risiko Penularan Penyakit
Burung gereja yang aslinya merupakan burung liar ini berisiko tinggi untuk menularkan penyakit yang berbahaya. Terlebih burung ini berinteraksi dengan berbagai jenis burung dan makanan di lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu burung ini lebih rentan terhadap penyakit yang berisiko ditularkan pada manusia, contohnya adalah salmonellosis.
3. Merusak Sanitasi
Memelihara burung gereja rupanya juga berisiko merusak sanitasi lingkungan. Pasalnya, sisa makanan dan kotoran burung yang berserakan akan mengotori ruangan. Tak hanya itu, bulu-bulu burung yang berterbangan juga berpotensi tinggi sebagai sumber alergen.
Itulah alasan kenapa burung gereja tidak boleh dipelihara. Dengan mengetahui alasan dan penyebabnya, pemilik dapat berpikir ulang untuk berniat memelihara burung gereja meskipun banyak ditemukan berkeliaran di lingkungan sekitar rumah. Semoga bermanfaat. (DAP)
ADVERTISEMENT