Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ladang Berpindah: Pengertian, Tujuan, dan Manfaatnya
23 November 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ladang berpindah merupakan metode pertanian tradisional yang banyak dilakukan di daerah tropis, terutama oleh masyarakat pedesaan. Hal ini adalah sebuah metode dalam pertanian dengan manfaat dan tujuan tertentu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari pertanian.go.id, metode ladang berpindah melibatkan pembukaan lahan baru untuk bercocok tanam, sementara lahan yang lama dibiarkan tidak digunakan (istirahat) agar kesuburannya pulih.
Pengertian Ladang Berpindah
Apakah ladang berpindah termasuk usaha menjaga kesuburan tanah? Ya. Pengertian ladang berpindah adalah sistem pertanian di mana petani menanam tanaman pada sebidang lahan selama beberapa tahun hingga kesuburannya menurun.
Setelah itu, lahan ditinggalkan, dan petani berpindah ke lokasi lain. Lahan yang ditinggalkan biasanya ditumbuhi vegetasi alami selama periode istirahat, yang dikenal sebagai fallow period.
Metode ini biasanya diterapkan pada daerah dengan populasi rendah dan tanah yang kurang subur. Teknik ini memungkinkan tanah pulih secara alami melalui proses regenerasi ekosistem.
Manfaat dan Tujuan Ladang yang Berpindah
Pada dasarnya, ladang yang berpindah bisa dianggap sebagai salah satu usaha tradisional untuk menjaga kesuburan tanah. Berikut ini beberapa manfaat dan tujuannya:
ADVERTISEMENT
1. Pemulihan Alami
Ketika lahan dibiarkan tidak digarap, tumbuhan alami akan tumbuh kembali. Tumbuhan ini membantu memperbaiki struktur tanah, menambah kandungan bahan organik, dan mengembalikan keseimbangan ekosistem.
2. Rotasi Tanah
Dengan berpindah ke lokasi baru, tekanan pada satu lahan dapat dikurangi. Hal ini akan membantu tanah yang sudah digunakan untuk pulih dari eksploitasi terus-menerus.
3. Minimnya Penggunaan Bahan Kimia
Ladang yang berpindah biasanya dilakukan tanpa penggunaan pupuk kimia atau pestisida. Hal ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada tanah dan menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalamnya.
Meski memiliki manfaat, ladang berpindah juga memiliki kekurangan, terutama jika diterapkan tanpa memperhatikan kondisi lingkungan. Berikut ini kekurangannya:
ADVERTISEMENT
Ladang yang berpindah dapat dianggap sebagai usaha tradisional untuk menjaga kesuburan tanah, terutama di daerah dengan sumber lahan yang akan terbatas. Dengan pengelolaan yang bijak, ladang berpindah dapat membantu menjaga ekosistem tanah. (Aya)