Macam-Macam Penyakit Kulit pada Kucing dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi Penyakit Kulit pada Kucing. Foto: dok. Unsplash/Emre Camcıoğlu

Penyakit kulit pada kucing dapat menjadi ancaman yang nyata bagi kesehatan hewan berbulu ini. Pasalnya, penyakit kulit tersebut akan membuat kucing kehilangan nafsu makan hingga menyebabkan infeksi akibat timbulnya luka.

Terdapat macam-macam penyakit kulit pada kucing yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk itu, penting untuk pemilik kucing mengenal apa saja penyakit kulit yang dapat dialami kucing beserta penyebabnya. Simak pembahasannya di sini.

Mengenal Penyakit Kulit pada Kucing

Ilustrasi Penyakit Kulit pada Kucing. Foto: dok. Unsplash/Ludemeula Fernandes

Kucing merupakan hewan peliharaan berbulu yang dapat terserang penyakit pada kulitnya. Ada banyak sekali penyakit kulit yang dapat dialami kucing.

Mengutip buku berjudul Kucing: Complete Guide Book For Your Cat yang disusun oleh Cacang Effendi, ‎N.S. Budiana (2014: 123), penyakit kulit pada kucing ditandai dengan munculnya noda kecil pada kulit kucing.

Adanya penyakit kulit yang dialami kucing disebabkan oleh berbagai macam hal seperti serangan parasit, alergi, atau penyakit dalam. Contohnya seperti eksim yang menyebabkan kulit menjadi bengkak, berwarna merah, dan terasa kasar.

Penyakit eksim yang diderita kucing dapat disebabkan oleh kucing yang terlalu banyak mengkonsumsi ikan atau bahkan mengalami ketidakseimbangan hormon pada kucing setelah dikebiri.

Selain itu, masih ada beberapa penyakit kulit pada kucing lainnya yang dapat menyerang kucing peliharaan. Berikut ini beberapa penyakit kulit yang perlu diwaspadai pemilik kucing.

1. Kudis

Kudis adalah salah satu penyakit kulit berupa radang yang terjadi pada kulit kucing. Penyakit kulit ini disebabkan oleh berbagai jenis tungau yang hinggap di bulu dan kulit kucing.

Adanya tungau pada kulit kucing membuat kucing merasa gatal dan terus menggaruk sehingga menimbulkan luka dan pembengkakan dan kerontokan rambut terutama di sekitar wajah, kelopak mata, leher dan punggung.

2. Dermatosis Endokrin

Ketika kucing mengalami penyakit kulit dermatosis endokrin, maka ketombe, gatal, hingga kerontokan pada bulu kucing dapat terjadi. Penyakit kucing ini umumnya disebabkan oleh kondisi hormon yang tidak seimbang.

Namun, terdapat beberapa penyebab lainnya yang dapat memicu kemunculan penyakit kulit ini. Maka dari itu, kucing perlu diperiksakan pada dokter hewan untuk mendapat tindak lanjut yang tepat.

3. Alopecia

Jenis penyakit kulit satu ini dapat timbul karena kucing mengalami stres. Penyakit alopecia pada kucing ditandai dengan adanya penipisan bulu di bagian punggung dan perut kucing. Hal tersebut terjadi karena kucing terlalu sering menjilati bulu.

4. Abses

Penyakit kulit kucing satu ini disebabkan oleh adanya luka yang ada pada kulit kucing. Adanya abses pada kucing membuat kucing menggaruk karena gatal yang ditimbulkan.

Setelah luka yang timbul pada kulit kucing, abses berisi nanah akan muncul. Jika abses berisi nanah muncul, itu berarti si kucing mengalami infeksi pada lukanya.

5. Jerawat

Selain menyerang kulit manusia, jerawat rupanya juga dapat menyerang hewan peliharaan khususnya kucing. Jerawat umumnya muncul di area dagu dan di bawah bibir kucing. A

danya jerawat pada kucing dapat menimbulkan pembengkakan sehingga bagian tubuh kucing menjadi merah. Timbulnya jerawat tersebut membuat kucing merasa tidak nyaman sehingga kucing menggaruk area tersebut. Jika hal ini terus terjadi, kulit kucing akan luka dan infeksi.

Cara Mencegah Penyakit Kulit pada Kucing

Sebagian besar penyakit kulit pada kucing dapat dicegah melalui berbagai cara. Salah satunya dengan menjaga kebersihan rumah dan kandang kucing.

Selain itu, menjaga kebersihan tubuh kucing dengan memandikan dan menyisir bulunya secara rutin juga membantu mencegah timbulnya penyakit kulit pada kucing.

Apabila kucing terlanjut terkena penyakit kulit, sebaiknya segera bawa ia ke dokter untuk memperoleh tindak lanjut dan pengobatan yang tepat.

Itulah sederet penyakit kulit pada kucing beserta cara mencegahnya yang perlu diketahui oleh setiap pemilik anabul. (DAP)