Konten dari Pengguna

Mengapa Ikan Cupang Agresif? ini Jawabannya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
4 Juni 2024 22:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi ikan cupang (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ikan cupang (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengapa ikan cupang agresif? Pertanyaan ini sering kali muncul di kalangan pecinta ikan hias yang masih pemula.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami alasan di balik agresivitas ini, setiap pemilik perlu melihat lebih dekat pada morfologi, taksonomi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku ikan cupang. Simak pembahasannya di sini.

Mengapa Ikan Cupang Agresif?

ilustrasi ikan cupang (Pexels)
Ikan cupang adalah spesies ikan air tawar yang berasal dari perairan Asia Tenggara, terutama Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam.
Mereka memiliki tubuh yang kecil dengan panjang sekitar 6-7 cm, sirip yang lebar dan berwarna-warni, serta ekor yang indah dan bervariasi dalam bentuk dan warna.
Mengutip buku Panduan Lengkap Budi Daya & Perawatan Cupang Hias karya Joty Atmadjaja & Maloedyn Sitanggang, secara taksonomi, ikan cupang termasuk dalam keluarga Osphronemidae dan genus Betta.
Meski berukuran kecil, cupang termasuk jenis ikan yang agresif. Sifat agresif tersebut bisa disebabkan beberapa alasan. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Teritorial

Ikan cupang adalah makhluk teritorial yang sangat protektif terhadap wilayahnya.
Di alam liar, mereka hidup di perairan dangkal dengan ruang terbatas, seperti sawah, parit, dan rawa-rawa.
Untuk bertahan hidup dan berkembang biak, ikan cupang harus mempertahankan wilayah mereka dari ikan lain yang mungkin mengambil sumber daya atau mengganggu sarangnya.
Cara penanganan:
Untuk mengurangi agresivitas, pastikan setiap ikan cupang memiliki ruang yang cukup besar dan tidak berbagi akuarium dengan ikan cupang lain, terutama jantan.
Akuarium yang dipenuhi dengan tanaman dan tempat persembunyian juga bisa membantu mengurangi stres dan agresivitas.

2. Reproduksi dan Perkawinan

Agresivitas juga berkaitan dengan perilaku reproduksi ikan cupang. Ikan jantan menunjukkan perilaku agresif saat menarik perhatian betina dan menjaga sarang gelembung mereka.
ADVERTISEMENT
Sarang gelembung ini digunakan untuk menyimpan dan melindungi telur setelah proses pemijahan.
Cara penanganan:
Jika pemilik ingin membiakkan ikan cupang, pastikan untuk memahami tanda-tanda kesiapan reproduksi dan memisahkan betina setelah pemijahan untuk mencegah agresi berlebihan dari jantan.

3. Pengaruh Genetik

Sifat agresif ikan cupang juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Ikan cupang yang dipelihara untuk pertunjukan atau pertarungan sering kali dipilih berdasarkan agresivitas dan ketahanan mereka.
Seleksi genetik ini memperkuat perilaku agresif dalam populasi ikan cupang.
Cara penanganan:
Pilih ikan cupang dari garis keturunan yang lebih tenang jika pemilik ingin memelihara mereka sebagai ikan hias dalam akuarium komunitas.

4. Stres Lingkungan

Lingkungan yang tidak ideal, seperti air yang tercemar, suhu yang tidak sesuai, atau kurangnya ruang, dapat meningkatkan stres pada ikan cupang dan memperburuk perilaku agresif mereka.
ADVERTISEMENT
Cara penanganan:
Jaga kebersihan akuarium, pantau kualitas air, dan pastikan suhu dan pH air sesuai dengan kebutuhan ikan cupang. Akuarium yang terawat baik dapat mengurangi stres dan perilaku agresif.

5. Pakan dan Nutrisi

Kekurangan pakan atau pemberian pakan yang tidak tepat dapat menyebabkan stres dan meningkatkan agresivitas ikan cupang.
Cara penanganan:
Berikan pakan yang seimbang dan berkualitas tinggi secara teratur. Variasikan jenis pakan untuk memastikan ikan cupang mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan.
Demikian pembahasan mengenai alasan megnapa ikan cupang agresif yang perlu dikethaui pemiliknya. (AZS)