Mengenal Kopi Gayo, Arabika Aceh yang Telah Mendunia

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
9 Maret 2023 18:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengenal kopi gayo. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengenal kopi gayo. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kopi gayo adalah kopi arabika yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Bagi para pecinta kopi, tentu cita rasa kopi gayo ini mudah dikenali.
ADVERTISEMENT
Kopi gayo punya rasa yang sedikit manis, dengan tingkat keasaman rendah dan tidak begitu pahit. Hal inilah yang menyebabkan rasa kopi gayo tergolong unik dan kuat, namun tetap nikmat.

Mengenal Kopi Gayo

Ilustrasi mengenal kopi gayo. Foto: Pixabay
Kopi gayo adalah jenis kopi asli nusantara yang kualitasnya telah diakui dunia. Kopi yang merupakan komoditi ekspor unggulan Aceh Tengah ini mampu bersaing di pasar internasional.
Perkebunan kopi sudah dikembangkan sejak 1908 di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, serta Gayo Lues. Produksi kopi arabica dari Gayo juga merupakan yang paling besar di Asia.
Kopi gayo telah mendapatkan beberapa sertifikat seperti Fair Trade Certified dari Organisasi Internasional Fair Trade pada 27 Mei 2010, sertifikat indikasi geografis dari Kemenkumham RI, dan mampu menyabet peringkat tertinggi dalam Event Lelang Special Kopi Indonesia pada 10 Oktober 2010 di Bali.
ADVERTISEMENT
Adanya sertifikat dan prestasi yang diraih semakin memantapkan posisi kopi gayo sebagai kopi organik terbaik di dunia. Para petani pun telah mengembangkan tiga varietas kopi gayo lainnya yaitu gayo 1, gayo 2, dan P88. Ketiganya pun sudah diakui kualitasnya oleh dunia.

Jenis-jenis Kopi Gayo

Berikut merupakan beragam jenis kopi gayo yang telah mendunia.

1. Bergendal

Ini merupakan kopi gayo jenis arabika. Namanya berasal dari bahasa Belanda yaitu Berg yang berari gunung dan Dal yang artinya lembah. Penanaman dilakukan di perkebunan Bener Meriah, Aceh dan tumbuh pada ketinggian 1.200-1.500 mdpl. Terdapat sentuhan citarasa buah-buahan, herbal, dan spicy dalam kopi. Tingkat keasamannya juga terbilang rendah.

2. Sidikalang

Berikutnya adalah kopi gayo sidikalang yang tumbuh pada ketinggian 1500 mdpl. Teksturnya lebih halus dibanding beberapa jenis kopi dunia lainnya. Tanaman kopi jenis ini memiliki masa hidup cukup panjang.
ADVERTISEMENT

3. Rambung

Kopi gayo ini mempunyai biji terbesar di antara arabika lainnya. Pertumbuhan tanaman relatif cepat sehingga makin banyak yang membudidayakannya.

4. Timtim Arabusta

Timtim arabusta merupakan hasil persilangan kopi robusta dan arabica yang mulanya ditanam di wilayah Timor Timur. Barulah setelah tahun 1980 kopi ini dibawa ke dataran tinggi di kawasan Aceh untuk dibudidayakan.

5. Lini Ethiopia

Lini Ethiopia ialah bagian dari kopi gayo yang citarasanya berbeda-beda tergantung ketinggian perkebunan. Ia adalah jenis kopi arabica yang kali pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1928.
Kopi gayo adalah kopi organik terbaik di dunia yang menjadi kebanggaan Aceh serta Indonesia. Harga yang mahal tentu sebanding dengan kualitasnya.
Soal rasa, pecinta kopi menyebut gayo memberi sentuhan nutty cenderung buttery dengan aroma khas yang wangi. Bila Anda belum pernah mencoba kopi ini, wajib untuk mencicipinya. Rasakan keunikan dan kekhasan cita rasa kopi dunia. (DN)
ADVERTISEMENT