Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penyakit pada Umbi-umbian dan Pencegahannya
2 September 2024 21:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Umbi-umbian merupakan jenis tanaman yang sering dijumpai di Indonesia. Sebelum mencoba untuk menanam berbagai jenis umbi-umbian ini, ketahui penyakit pada umbi-umbian dan cara mencegahnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Konsumsi Umbi-umbian di Indonesia oleh Nia Insan Karimah, Dadang Sukandar, dan Yayat Heryatno, (2023:46), dalam situs journal.ipb.ac.id, umbi-umbian merupakan kelompok pangan sumber karbohidrat potensial yang banyak terdapat di Indonesia.
Penyakit pada Umbi-umbian dan Pencegahannya
Konsumsi tanaman umbi-umbian dapat mendukung pemenuhan kebutuhan zat gizi berdasarkan konsep gizi seimbang. Seperti saat menanam tanaman lainnya, penyakit pada umbi-umbian pun penting untuk diketahui.
Umbi-umbian ini juga disebut sebagai bahan pangan yang mana berasal dari organ tumbuhan yang tumbuh di bawah atau sekitar permukaan tanah. Umbi-umbian merupakan sumber karbohidrat , protein, dan mineral yang penting bagi tubuh.
Bagi yang tertarik untuk membudidayakannya, ketahuilah kemungkinan penyakit pada umbi-umbian dan cara mencegahnya juga cara pengendaliannya berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Kutu Daun Aphid (Myzus persicae)
Kutu daun aphid ini adalah hama yang sering ditemukan pada tanaman umbi-umbian. Ukuran rata-rata tubuh Aphid ini sangat kecil, yaitu sekitar 1-2 mm. Tubuhnya lunak dan umumnya berwarna hijau.
Untuk pengendaliannya yaitu dengan menggunakan varietas tahan hama dan juga pengendalian hayati dengan musuh alami seperti parasitoid dan predator.
Selain itu, pengendalian dengan menggunakan pestisida botanik dan pestisida anorganik bisa juga dilakukan. Dalam menerapkan teknik pengendalian hama tersebut, sangat perlu didasari dengan pengetahuan biologi dan ekologi yang memadai.
2. Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Hama ini biasanya menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibat dari serangan hama ini adalah tanaman umbi akan menjadi peka terhadap infeksi bakteri. Untuk pengendaliannya, bisa dengan melakukan pengocoran pestona.
ADVERTISEMENT
3. Hama Penggerek Umbi - Phtorimae poerculella Zael
Akibat dari serangan hama ini, nantinya daun akan berwarna merah tua dan terlihat jalinan seperti benang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat.
Umbi yang terserang hama jika dibelah nanti akan terlihat belubang-lubang, sebab sebagian umbi telah dimakan oleh hama ini. Untuk pengendaliannya sama seperti sebelumnya, dengan pengocoran pestona.
Itulah dia beberapa kemungkinan penyakit pada umbi-umbian dan cara mencegahnya. Penyakit atau hama yang mungkin menyerang umbi-umbian di atas adalah hama yang memang sering ditemukan pada tanaman umbi-umbian di Indonesia. (IF)