Penyebab Anak Kucing Mati yang Harus Diketahui Pecinta Anabul

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
2 Agustus 2023 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Anak Kucing Mati. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Anak Kucing Mati. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebab anak kucing mati sering dipertanyakan oleh mereka yang baru saja memelihara anabul satu ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kucing, kucing merupakan hewan rumahan yang menggemaskan dan banyak dipilih manusia sebagai sahabat di rumah. Bahkan banyak yang menjadikannya sebagai hewan kesayangan.
Pemilik kucing sering kali memelihara anabul sampai beranak pinak. Namun, tak jarang anak kucing mati di usia sangat muda. Bahkan ada yang mati ketika baru dilahirkan. Apa penyebabnya? Simak pembahasannya di sini.

Penyebab Anak Kucing Mati yang Harus Diketahui Pecinta Anabul

Ilustrasi Penyebab Anak Kucing Mati. Sumber: Unsplash
Berikut ini beberapa penyebab anak kucing mati yang perlu diketahui para pecinta anabul.

1. Hipotermia

Penyebab anak kucing mati yang pertama adalah hipotermia. Anak kucing yang beru saja lahir cenderung terkena hipotermia karena tubuhnya belum mampu mengatur suhu.
Hipotermia sendiri adalah kondisi yang sangat berbahaya karena bisa menurunkan pernapasan serta denyut jantung sehingga berakhibat pada gagal jantung. Anak kucing yang terkena hipotermia biasanya mencari kehangatan dengan bergantung pada induknya.
ADVERTISEMENT

2. Dehidrasi

Anak kucing membutuhkan cairan harian sekitar 130 sampai 220 ml per kg berat badan. Sedangkan kebutuhan cairan harian kucing dewasa cukup 50 sampai 65 ml perkg berat badan.
Tubuh anak kucing yang belum bisa mengatur kehilangan air akan membuatnya rentan terkena dehidrasi. Kondisi tersebut juga dapat terjadi apabila anak kucing tidak mendapat asupan susu yang cukup atau kehilangan cairan akibat diare.

3. Berat Badan Kurang

Anak kucing tak jarang mengalami kekurangan berat badan. Hal tersebut dapat terjadi akibat penyakit bawaan, kekurangan gizi, maupun infeksi saat berada di kandungan.
Kucing dengan kekurangan berat badan menjadi rentan hipotermia, agal napas, dehidrasi, sampai kematian. Adapun berat badan rata-rata pada anak kucing adalah 90 sampai 100 gram. Jika berat badannya di bawah 75 gram, hal ini akan sangat berisiko menyababkan kematian.
ADVERTISEMENT

4. Hipoksia

Penyebab anak kucing mati yang berikutnya adalah hipoksia. Hipoksia merupakan kondisi kekurangan oksigen selama persalinan yang menyebabkan kucing lahir mati atau dengan kondisi lemah sehingga gagal menyusu.
Anak kucing yang mengalami hipoksia juga akan berdampak pada kerusakan permanen pada otak. Risiko hipoksia tinggi pada jenis kucing persia dengan hidung pesek dan wajah datar. Mereka lebih kesulitan lahir karena ukuran kepala yang relatif besar.
Itulah beberapa penyebab anak kucing mati yang sebaiknya diketahui pecinta anabul. (LAU)