Konten dari Pengguna

Penyebab Bunglon Berubah Warna, Ini Fakta Menarik di Balik Kemampuannya!

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
25 Oktober 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bunglon Voeltzkow jantan ketika stres skala menengah. Foto: Frank Glaw dkk via Salamandra Journal
zoom-in-whitePerbesar
Bunglon Voeltzkow jantan ketika stres skala menengah. Foto: Frank Glaw dkk via Salamandra Journal
ADVERTISEMENT
Bunglon dikenal sebagai salah satu hewan paling unik di dunia karena kemampuannya untuk mengubah warna tubuhnya. Banyak yang beranggapan bahwa perubahan warna ini semata-mata untuk menyamarkan diri dari predator dengan menyesuaikan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Namun, fakta menunjukkan bahwa perubahan warna pada bunglon jauh lebih kompleks dan memiliki banyak fungsi, mulai dari komunikasi hingga pengaturan suhu tubuh. Kemampuan berubah warna ini telah lama menarik minat para ilmuwan dan pecinta hewan.
Menurut penelitian dari Indiana University, perubahan warna bunglon tidak hanya sekadar untuk kamuflase tetapi juga digunakan untuk berinteraksi dengan bunglon lain dan menunjukkan emosi tertentu. Hewan ini bahkan mampu menampilkan warna yang berbeda dalam hitungan detik sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, studi lebih lanjut mengungkapkan bahwa faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, dan keadaan emosional turut mempengaruhi perubahan warna pada bunglon. Artikel ini akan menjelaskan lebih rinci tentang bagaimana dan mengapa bunglon berubah warna serta peran penting dari proses biologis di balik fenomena tersebut.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Bunglon Mengubah Warna Tubuhnya?

Penjaga kebun binatang saat mensensus Bunglon Panther di ZSL Whipsnade Zoo di Dunstable, Inggris, Selasa (24/8/2021). Foto: Matthew Childs/Reuters
Proses perubahan warna pada bunglon melibatkan struktur kulit yang kompleks dan kristal nanoskala yang memantulkan cahaya dalam berbagai panjang gelombang. Kemampuan ini memungkinkan bunglon untuk menampilkan beragam warna secara cepat sesuai dengan kebutuhan.

1. Peran Sel Iridofor dalam Perubahan Warna

Menurut artikel dari Britannica, perubahan warna pada bunglon disebabkan oleh struktur khusus pada kulitnya yang disebut iridofor. Sel-sel iridofor mengandung kristal nanoskala yang memantulkan cahaya. Saat bunglon mengubah posisi kristal ini, cahaya akan dipantulkan dalam panjang gelombang yang berbeda, menghasilkan berbagai warna seperti hijau, biru, merah, atau kuning.
Kristal ini berfungsi seperti prisma yang mampu mengurai cahaya, sehingga ketika bunglon ingin menampilkan warna tertentu, ia akan meregangkan atau mengendurkan kulitnya untuk mengatur posisi kristal-kristal tersebut. Dengan mekanisme ini, bunglon dapat mengubah warnanya dengan cepat untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu.
ADVERTISEMENT

2. Hubungan Warna dengan Suhu dan Cahaya

Menurut Wonderopolis, selain untuk tujuan komunikasi, perubahan warna juga membantu bunglon mengatur suhu tubuhnya. Bunglon adalah hewan berdarah dingin (ektotermik), sehingga mereka bergantung pada suhu eksternal untuk menjaga stabilitas suhu tubuh. Saat suhu dingin, bunglon akan menggelapkan warna tubuhnya agar dapat menyerap lebih banyak panas. Sebaliknya, ketika suhu panas, ia akan menampilkan warna lebih terang untuk memantulkan cahaya dan menjaga tubuh tetap dingin.

Fungsi Perubahan Warna pada Bunglon

Bunglon Rhampholeon chapmanorum. Foto: Krystal Tolley via Cambridge University Press
Perubahan warna tidak hanya bertujuan untuk kamuflase tetapi juga digunakan untuk komunikasi dan pengaturan suhu tubuh. Setiap warna memiliki makna tertentu yang membantu bunglon berinteraksi dengan lingkungannya dan menjaga kondisi fisiknya.

1. Komunikasi Antar Bunglon

Selain kamuflase, perubahan warna pada bunglon berfungsi sebagai bentuk komunikasi. Menurut penelitian dari Indiana University, bunglon menggunakan warna tertentu untuk menunjukkan emosi atau kondisi fisiologisnya.
ADVERTISEMENT
Misalnya, bunglon jantan akan menampilkan warna cerah saat sedang bersaing dengan jantan lain atau saat mencoba menarik perhatian betina selama musim kawin. Sebaliknya, bunglon yang merasa terancam atau stres biasanya menunjukkan warna lebih gelap sebagai tanda peringatan.
Perubahan warna juga digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan dominasi. Dalam interaksi sosial, bunglon yang lebih kuat sering menampilkan warna yang lebih mencolok untuk menunjukkan kekuasaan kepada bunglon lain.

2. Kamuflase untuk Menghindari Predator

Meski bukan satu-satunya alasan, kamuflase tetap menjadi salah satu fungsi penting dari perubahan warna. Menurut All Star Tennis Supply, bunglon dapat menyesuaikan warna kulitnya agar lebih serasi dengan lingkungan sekitar, seperti dedaunan atau batang pohon. Kamuflase ini membantu bunglon menghindari predator dengan membuatnya sulit terlihat di habitat alaminya. Namun, fungsi kamuflase ini lebih efektif pada bunglon muda yang lebih sering berada di level bawah rantai makanan.
ADVERTISEMENT

Apakah Bunglon Selalu Menyesuaikan Warna dengan Lingkungan?

Bunglon Rhampholeon chapmanorum. Foto: Krystal Tolley/Oryx The International Journal Conservation
Menurut artikel dari Indiana University, salah kaprah yang umum terjadi adalah anggapan bahwa bunglon selalu berubah warna untuk menyesuaikan dengan warna lingkungan. Faktanya, tidak semua perubahan warna bertujuan untuk kamuflase. Bunglon lebih sering mengubah warna untuk merespons kondisi emosional atau fisik tertentu, bukan hanya karena perubahan warna lingkungan.
Selain itu, kemampuan bunglon untuk mengubah warna juga terbatas pada rentang warna tertentu yang dapat dihasilkan oleh sel-sel iridofor dalam kulitnya. Hal ini berarti bunglon tidak selalu dapat menyamakan warna tubuhnya dengan lingkungan secara sempurna.
(MSD)