Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penyebab Rabies pada Anjing dan Ciri-cirinya yang Perlu Diwaspadai
18 Mei 2023 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penyebab rabies pada anjing adalah virus bernama Rhabdovirus. Virus penyebab rabies tersebut biasanya ditemukan pada air liur anjing sehingga dapat ditularkan ke makhluk lainnya dengan sangat mudah.
ADVERTISEMENT
Pembahasan tentang penyebab rabies pada anjing beserta ciri-ciri dan gejala yang ditimbulkannya dapat membantu untuk waspada terhadap penularan rabies pada anjing kesayangan.
Penyebab, Ciri, dan Gejala Rabies pada Anjing
Rabies adalah penyakit yang timbul akibat adanya infeksi virus Rhabdovirus. Virus tersebut menyerang dan merusak otak dan sistem saraf anjing. Penyebaran rabies dapat ditularkan melalui gigitan, air liur anjing yang terinfeksi atau bahkan cakarannya.
Pembahasan mengenai penyebab rabies pada anjing juga dijelaskan dalam buku berjudul Mengenal Anjing: Cara Praktis Memahami Sifat, Perilaku, dan Kesehatan Anjing Kesayangan yang ditulis oleh Sani Sanusi (2004: 76). Tertulis dalam buku tersebut bahwa rabies dikenal masyarakat sebagai penyakit anjing gila.
Penyakit satu ini dapat menular tak hanya pada sesama anjing, namun juga semua makhluk berdarah panas, termasuk manusia. Rabies juga termasuk ke dalam salah satu jenis penyakit zoonosis utama. Penyakit ini memunculkan berbagai gejala yang berbeda yaitu rabies membabi buta, rabies diam, dan rabies tanpa bentuk.
ADVERTISEMENT
Untuk anjing yang terkena rabies membabi buta, gejala yang timbul seperti selalu gelisah, mudah terangsang dan bereaksi, cenderung menyerang dan menggigit semua benda yang dilihatnya terutama benda yang bergerak, berlarian tanpa tujuan, refleks kornea mata tidak terlihat, lidah terus menjulur dengan air liur yang keluar secara berlebihan, dan selalu bergerak tanpa koordinasi.
Sedangkan rabies diam memiliki gejala yang sangat berbeda. Anjing menjadi lebih apatis, suka menyendiri, bersembunyi di tempat yang gelap, selalu gemetar dan kehilangan vitalitas. Rabies tanpa bentuk memiliki gejala rasa gatal yang timbul pada anjing, sembelit, hingga mengalami kejang pada otot.
Untuk mengatasi masalah rabies, setiap pemilik anjing wajib melakukan vaksinasi rabies pada anjing peliharaannya secara teratur. Tak hanya itu, pemerintah juga memberlakukan peraturan berupa undang-undang yang berisi bahwa setiap anjing harus divaksinasi rabies, anjing liar atau anjing tak bertuan supaya ditangkap untuk dikarantina di tempat khusus.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui apa penyebab rabies pada anjing beserta gejalanya, maka dapat mengantisipasi dan mewaspadai penyebaran rabies pada anjing peliharaan. (DAP)