Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Perawatan Cucak Jenggot Betina agar Cepat Birahi dan Siap Ternak
14 April 2025 17:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perawatan cucak jenggot betina memerlukan perhatian khusus agar burung tetap sehat, aktif, dan memiliki kualitas suara yang stabil. Meskipun tidak sepopuler jantan, betina tetap memiliki karakteristik unik yang bisa dimaksimalkan dengan perawatan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Dengan perawatan yang konsisten dan penuh kesabaran, cucak jenggot betina bisa menjadi burung yang jinak, rajin bunyi, dan tampil cantik dengan bulu yang sehat berkilau.
Perawatan Cucak Jenggot Betina agar Cepat Birahi
Perawatan cucak jenggot betina merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan, terutama jika burung tersebut dipersiapkan untuk proses ternak atau sebagai pendamping jantan.
Dikutip dari buku Pedoman Budi Daya dan Pemasteran Cucak Jenggot oleh Yulianto burung cucak jenggot ini banyak diikutkan dalam lomba dan cukup populer di kalangan pecinta burung kicau karena suara kicauannya yang tajam dan bervariasi.
Meskipun lebih sering yang dilombakan adalah burung jantan, namun perawatan cucak jenggot betina juga tidak kalah penting, terutama jika ditujukan untuk penangkaran atau pemasteran.
ADVERTISEMENT
Dengan perawatan yang tepat, betina dapat tumbuh sehat, aktif, dan berperan besar dalam mendukung kualitas anakan yang dihasilkan.
1. Pemberian Pakan Bernutrisi Tinggi
Langkah pertama yang paling penting adalah memastikan asupan pakan bergizi tinggi.
Berikan pakan utama seperti buah-buahan segar (pepaya, pisang, apel) yang kaya vitamin, serta tambahan extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong dalam takaran yang tepat.
Pemberian EF sebaiknya dilakukan secara bertahap. Misalnya, 3–5 ekor jangkrik di pagi dan sore hari, dan kroto diberikan 2–3 kali seminggu. Nutrisi tinggi dari pakan ini dapat merangsang hormon reproduksi betina dan mempercepat datangnya birahi.
2. Penjemuran Secara Rutin
Cucak jenggot betina juga memerlukan penjemuran setiap pagi selama 30–60 menit. Sinar matahari pagi sangat baik untuk membantu proses metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, serta mempercepat proses pematangan organ reproduksi.
ADVERTISEMENT
Lakukan penjemuran mulai pukul 07.00 hingga 09.00 pagi, saat sinar matahari belum terlalu panas. Setelah dijemur, burung sebaiknya ditempatkan di tempat teduh agar suhu tubuh kembali normal.
3. Mandi Teratur untuk Menstabilkan Emosi
Mandi teratur juga berperan penting dalam menjaga kondisi emosi dan mental burung tetap stabil. Burung betina yang terlalu agresif atau stres bisa sulit naik birahi. Bisa dimandikan di pagi atau sore hari, tergantung karakter burung.
Untuk burung yang terlalu aktif atau agresif, mandi malam bisa menjadi pilihan untuk menurunkan birahi yang berlebihan dan membuatnya lebih tenang menjelang proses penjodohan.
4. Pemasteran dan Suasana Tenang
Cucak jenggot betina juga bisa diberikan pemasteran untuk menstimulasi mental dan vokalnya. Meskipun tidak sekeras jantan, betina yang rajin bunyi dan aktif biasanya menandakan kondisi tubuh yang sehat dan siap berkembang biak.
ADVERTISEMENT
Letakkan burung di tempat yang tenang dan tidak terlalu ramai. Lingkungan yang nyaman akan membuat burung merasa aman dan mempercepat proses adaptasi dan birahi.
5. Pengenalan Calon Jantan Secara Bertahap
Setelah terlihat tanda-tanda birahi (seperti sering ngetik, gelisah, dan merespons suara jantan), lakukan proses pengenalan dengan burung jantan.
Jangan langsung disatukan tempatkan kedua burung di kandang terpisah yang berdekatan agar mereka bisa saling mengenal secara perlahan.
Jika keduanya menunjukkan ketertarikan (saling memanggil, mendekat ke sekat kandang), barulah coba disatukan dalam satu kandang. Perhatikan interaksi awal, dan pisahkan kembali jika terjadi perkelahian.
Perawatan cucak jenggot betina membutuhkan ketelatenan dan konsistensi agar burung tetap sehat, aktif, dan siap untuk diternakkan atau dijadikan indukan.
Meskipun tidak seaktif jantan dalam berkicau, betina memiliki peran penting dalam proses penangkaran, sehingga kondisi fisiknya harus selalu prima. (shr)
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 7 Jenis Bunga yang Bagus untuk Ecoprint