Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Perbedaan Lidah Buaya Chinensis dan Barbadensis serta Manfaatnya
5 Maret 2025 16:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perbedaan lidah buaya Chinensis dan Barbadensis cukup signifikan, meskipun keduanya berasal dari keluarga yang sama, yaitu Aloe.
ADVERTISEMENT
Meskipun keduanya memiliki manfaat kesehatan, jenis ini cenderung digunakan untuk tujuan yang berbeda sesuai dengan keunggulan masing-masing.
Perbedaan Lidah Buaya Chinensis dan Barbadensis
Berikut perbedaan lidah buaya Chinensis dan Barbadensis dapat dilihat dari segi spesies, kandungan nutrisi , dan penggunaannya.
1. Asal dan Spesies
Perbedaan pertama yang paling mencolok yaitu terletak pada asal dan spesiesnya. Lidah buaya Chinensis (Aloe vera Chinensis) adalah jenis lidah buaya yang umumnya ditemukan di Asia, terutama di China.
Sedangkan lidah buaya Barbadensis (Aloe vera Barbadensis Miller), berasal dari Afrika dan lebih banyak dijumpai di berbagai daerah tropis di dunia, seperti Amerika dan Eropa. Spesies ini lebih dikenal di pasar internasional dan sering kali digunakan dalam industri kosmetik dan farmasi.
2. Morfologi Tanaman
Perbedaan berikutnya terletak pada bentuk fisik atau morfologi tanaman itu sendiri yang dikutip dari jurnal Identifikasi Fenotip Jenis Jenis Tanaman Lidah Buaya (Aloe Sp.) Di Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Maria Theresia (2018).
ADVERTISEMENT
Untuk lidah buaya Chinensis memiliki sistem perakaran serabut dengan cabang akar heterogen dan tinggi batang mencapai 2 meter. Batangnya tidak bercabang dan tidak terlihat jelas.
Daun tunggal dan berdaging (sukulen), berbentuk lanset dengan tepi berduri hingga ujung. Daun muda bernoda putih dan tersusun berhadapan, sementara daun dewasa berseling.
Bunga majemuk dengan lebih dari 90 kuntum, kelopak bunga oranye dengan 3 daun kelopak, mahkota bunga kekuningan dengan 3 daun mahkota, dan 3 benang sari. Putik lebih tinggi dari benang sari, tetapi tanaman ini tidak menghasilkan biji.
Lidah buaya Barbadensis memiliki daun yang lebih besar, tebal, dan berdaging. Daunnya berwarna hijau gelap dan memiliki ukuran yang lebih panjang serta lebar.
Daun yang tebal ini mengandung lebih banyak gel dan lebih banyak digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit.
ADVERTISEMENT
3. Kandungan Kimia dan Nutrisi
Lidah Buaya Barbadensis dikenal memiliki kandungan aloin yang lebih tinggi. Aloin adalah senyawa aktif yang memberikan efek pencahar dan sering digunakan dalam berbagai produk yang berfungsi untuk detoksifikasi tubuh.
Selain itu, lidah buaya Barbadensis juga mengandung lebih banyak vitamin C, E, dan antioksidan.
Lidah buaya Chinensis mengandung lebih sedikit aloin dibandingkan dengan Barbadensis. Kandungan gel dalam Chinensis lebih sedikit, namun tetap memiliki manfaat untuk kesehatan, terutama dalam pengobatan tradisional.
Manfaat Lidah Buaya Chinensis dan Barbadensis
Lidah buaya Chinensis sering digunakan dalam pengobatan tradisional Asia untuk meredakan gangguan pencernaan, seperti sembelit, perut kembung, dan masalah pencernaan lainnya.
Kandungan laksatif aloin dalam Chinensis membantu melancarkan sistem pencernaan secara alami.
Tanaman ini juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh, baik itu pada kulit maupun di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Untuk lidah buaya Barbadensis dikenal luas di industri kecantikan berkat kandungan gelnya yang melimpah.
Gel lidah buaya ini membantu melembabkan kulit, mengurangi iritasi, dan mempercepat proses penyembuhan luka, baik itu luka bakar ringan, jerawat, atau luka gores. Manfaat lain dari Lidah Buaya Barbadensis adalah untuk kesehatan rambut.
Itulah perbedaan lidah buaya Chinensis dan Barbadensis menunjukkan keunikan masing-masing jenis dalam hal morfologi, kandungan kimia, dan penggunaan. (SHR)
Baca juga: 3 Cara Membuat Sabun DIY dan Manfaatnya