Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Mulsa Organik dan Anorganik
21 November 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan mulsa organik dan anorganik memiliki karakteristik yang signifikan dalam hal bahan dasar, sifat, dan dampaknya terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Mulsa organik biasanya merupakan produk sisa dari industri lain, sedangkan mulsa anorganik terbuat dari bahan non-alami atau buatan manusia.
Meskipun kedua jenis ini berada di ujung spektrum yang berlawanan, masing-masing digunakan karena alasan estetika dan keunggulannya.
Perbedaan Mulsa Organik dan Anorganik
Perbedaan mulsa organik dan anorganik berpengaruh pada kondisi dan tujuan budidaya tanaman.
Jika memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dan perbaikan kualitas tanah, mulsa organik adalah pilihan tepat. Namun, jika membutuhkan solusi yang lebih praktis dan efektif dalam jangka pendek, mulsa anorganik dapat menjadi alternatif.
Mengutip blog.davey.com, berikut perbedaan mulsa organik dan mulsa anorganik.
Mulsa Organik
Mulsa organik adalah bahan yang sebagian besar berasal dari tanaman atau hewan yang pernah hidup. Saat mulsa organik terurai, ia akan memperbaiki struktur dan kualitas tanah dengan mengembalikan nutrisi ke dalamnya.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa jenis mulsa organik yang umum digunakan:
Meskipun mulsa organik memiliki banyak manfaat, perlu diingat bahwa ia perlu diganti secara berkala. Hal ini disebabkan oleh proses yang muncul secara alami dan kemampuannya untuk tergeser oleh faktor-faktor seperti angin atau hujan.
Jika diletakkan terlalu dekat dengan batang pohon, mulsa organik juga dapat menjadi tempat bersembunyi bagi hama dan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jarak penempatan mulsa dari tanaman.
ADVERTISEMENT
Mulsa Anorganik
Mulsa anorganik terbuat dari bahan yang lebih tahan lama dan tidak mudah terurai, termasuk beberapa produk buatan manusia.
Ada beberapa jenis mulsa anorganik yang digunakan untuk berbagai keperluan dalam berkebun. Berikut adalah beberapa contohnya:
ADVERTISEMENT
Itulah perbedaan mulsa organik dan anorganik yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihan yang tepat tergantung pada tujuan budidaya, kondisi lingkungan, dan ketersediaan sumber daya.
Penggunaan mulsa yang tepat dapat meningkatkan produktivitas pertanian, menjaga kelestarian lingkungan, dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. (Suci)