Konten dari Pengguna

Perbedaan Virus Calici dan Panleu yang Perlu Dipahami

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
1 Januari 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan virus calici dan panleu. Foto: Kari Shea/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan virus calici dan panleu. Foto: Kari Shea/Unsplash
ADVERTISEMENT
Salah satu perbedaan virus calici dan panleu yaitu bagian tubuh yang diserang. Kendati demikian, keduanya amat berbahaya bagi anabul sehingga penting untuk memberikan pengobatan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Mari kenali perbedaan lain antara virus calici dan panleu yang sama-sama sering menyerang kucing dalam ulasan berikut.

Perbedaan Virus Calici dan Panleu pada Kucing

Ilustrasi perbedaan virus calici dan panleu. Foto: Kristina Yadykina/Unsplash
Virus merupakan mikroorganisme yang bisa menginfeksi inang, seperti tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Termasuk organisme terkecil di dunia, virus dapat menggandakan maupun menyebarkan diri untuk menginfeksi organisme lainnya. Dampaknya, organisme yang terkena virus tersebut berpotensi mengalami suatu penyakit.
Dilansir dari situs disdik.purwakartakab.go.id, virus mempunyai ukuran sangat renik, berkisar antara 25-300 nm. Bentuk virus amat beragam, di antaranya oval, bulat, kubus, tidak beraturan, hingga berbentuk T.
Ada berbagai jenis virus yang menyerang kucing dan mengakibatkan gangguan kesehatan. Di antaranya virus calici serta panleu. Keduanya menyerang bagian tubuh yang berbeda. Berikut perbedaan virus calici dan panleu:
ADVERTISEMENT

1. Bagian Tubuh yang Diserang

Virus calici dan panleu menyerang bagian tubuh kucing yang berbeda. Calici mengakibatkan gangguan di saluran pernapasan. Sementara virus panleu menyebabkan gangguan pencernaan pada kucing.

2. Gejala

Kucing yang terkena virus calici menunjukkan gejala yang khas, di antaranya keluar ingus, bersin, demam, tidak nafsu makan, tampak lesu, konjungtivitis, permukaan kulit hidung yang pecah-pecah, keluar kotoran dari mata, dehidrasi, bisul pada bibir dan bagian mulut lainnya.
Kemudian untuk kucing yang terkena virus panleu atau panleukopenia ditandai dengan beberapa gejala seperti muntah, diare parah, keluar ingus, hilang nafsu makan, dehidrasi, dan tampak lesu.

3. Penyebab

Penyebab calici pada anabul yaitu Calicivirus yang menular lewat kontak dengan feses atau urin terinfeksi. Virus ini pun bisa hidup hingga seminggu di permukaan benda seperti mangkuk makan, mainan, dan tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Sementara penyebab panleukopenia pada kucing adalah Parvovirus yang sangat menular. Penularannya bisa melalui cairan tubuh seperti urin, darah, feses, hingga kutu. Virus ini bisa ditularkan dari permukaan ke permukaan, termasuk peralatan perawatan anabul, mangkuk makan, mainan, hingga tempat tidur.

4. Perawatan

Cara merawat kucing yang terkena Calicivirus yaitu dengan menempatkan kucing di lokasi hangat untuk mengurangi hidung tersumbat, memberikan makanan yang hangat serta agak menyengat guna memancing nafsu makan, lalu pakailah kain basah atau tisu untuk membersihkan kotoran mata serta hidung.
Sementara itu, perawatan anabul yang terinfeksi virus panleu antara lain memberikan makanan khusus kucing sesuai usia, mengisolasi kucing, dan memastikan kebutuhan cairan tercukupi.
Perlu digarisbawahi apabila kondisi anabul tidak menunjukkan perkembangan atau justru semakin parah, segera bawa ke dokter hewan untuk memperoleh penanganan lanjutan.
ADVERTISEMENT
Demikian perbedaan virus calici dan panleu pada kucing. Keduanya tergolong jenis virus yang sering menyerang anabul dan bisa mengakibatkan kematian apabila tidak segera mendapatkan penanganan tepat. (DN)