Konten dari Pengguna

Piringan Hitam: Pengertian dan Kegunaannya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
7 Juli 2024 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengertian Piringan Hitam. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Mink Mingle
zoom-in-whitePerbesar
Pengertian Piringan Hitam. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Mink Mingle
ADVERTISEMENT
Era digital telah memberikan perubahan dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam hal musik. Kini, musik bisa dinikmati oleh siapa saja melalui berbagai platform sehingga penggunaan piringan hitam sudah makin jarang.
ADVERTISEMENT
Piringan hitam telah menjadi media penyimpanan lagu atau musik pada zaman dahulu. Saat ini, piringan hitam lebih sering dijadikan sebagai sebagai barang koleksi, meski ada sebagian orang yang masih menggunakannya untuk mendengarkan musik.

Pengertian Piringan Hitam

Pengertian Piringan Hitam. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Travis Yewell
Penggunaan piringan hitam sebagai salah satu media untuk menikmati musik kini telah tergeser dengan adanya berbagai platform untuk penggemar musik. Misalnya YouTube, Spotify dan lain sebagainya.
Namun, bagi sebagian orang, piringan hitam bukan sekadar media lama, tetapi sebuah pengalaman mendengarkan musik yang tak tergantikan. Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan piringan hitam?
Dikutip dari buku Thomas Alva Edison karya Nney Anggraeni piringan hitam adalah adalah media penyimpanan analog yang terbuat dari bahan plastik keras. Berbentuk cakram bundar berwarna hitam, piringan hitam memiliki alur spiral yang merekam gelombang suara.
ADVERTISEMENT
Alur ini kemudian diputar menggunakan jarum gramofon, menghasilkan suara yang khas dan hangat. Sejarah piringan hitam terbentang panjang, dimulai sejak penemuannya di akhir abad ke-19. Awalnya, piringan hitam digunakan untuk merekam suara manusia, seperti pidato dan pembacaan puisi.
Seiring perkembangan teknologi, piringan hitam pun menjadi media utama untuk menyimpan dan memutar musik.Di Indonesia, piringan hitam mencapai puncak kejayaannya di era 70-an dan 80-an.
Kala itu, banyak toko musik yang menjual piringan hitam dari berbagai penyanyi dan genre musik. Piringan hitam menjadi primadona di rumah tangga, menemani momen santai bersama keluarga.
Namun, seiring dengan kemunculan format digital seperti CD dan MP3, popularitas piringan hitam mulai meredup. Banyak orang beralih ke media digital yang lebih praktis dan mudah dibawa. Piringan hitam pun mulai dianggap ketinggalan zaman.
ADVERTISEMENT
Piringan hitam tidak hanya digunakan untuk memutar musik. Bagi para kolektor, piringan hitam bisa menjadi benda berharga dengan nilai sejarah dan seni yang tinggi. Piringan hitam edisi langka atau dari penyanyi legendaris bisa dijual dengan harga fantastis.
Kesimpulannya, piringan hitam adalah media yang biasa digunakan untuk menyimpan suara atau lagu. Kini, piringan hitam lebih sering menjadi barang koleksi karena sudah tergeser dengan media modern lainnya. (WWN)