Konten dari Pengguna

Pyometra pada Kucing: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
14 Juni 2023 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pyometra pada kucing. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pyometra pada kucing. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Pyometra merupakan kondisi medis yang serius yang dapat terjadi pada kucing betina yang belum dikastrasi. Di mana muncul infeksi bakteri pada rahim yang menyebabkan penumpukan nanah.
ADVERTISEMENT
Pyometra pada kucing biasanya terjadi beberapa minggu setelah periode birahi. Simak gejala, penyebab, hingga cara untuk mengobatinya di bawah ini.

Mengenal Pyometra pada Kucing

Ilustrasi pyometra pada kucing. Sumber foto: Unsplash
Mengutip situs Vca Hospitals, pyometra adalah infeksi rahim yang serius dan mengancam jiwa. Kondisi tersebut harus ditangani dengan cepat, agar tidak menelan korban.
Pyometra sendiri adalah kondisi medis yang serius yang dapat terjadi pada kucing betina yang belum dikastrasi. Hal ini merupakan infeksi bakteri pada rahim yang menyebabkan penumpukan nanah.

Gejala Pyometra pada Kucing

Gejala kucing yang terkena pyometra sendiri adalah kehilangan nafsu makan, dehidrasi, muntah, lemas, memiliki perubahan perilaku yang signifikan, hingga keluar cairan bewarna kuning dan busuk.

Penyebab Pyometra pada Kucing

Ada beberapa hal yang jadi penyebab pyometra pada kucing. Berikut adalah penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Periode Birahi

Kucing betina yang belum dikawinkan dan mengalami periode birahi berulang memiliki risiko lebih tinggi mengalami pyometra. Perubahan hormonal yang terjadi selama periode birahi dapat mempengaruhi rahim dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

2. Bakteri

Bakteri yang umumnya terlibat dalam pyometra adalah Escherichia coli dan Staphylococcus spp. Bakteri ini dapat masuk ke rahim melalui leher rahim yang terbuka selama periode birahi atau melalui infeksi saluran reproduksi.

3. Peradangan Rahim

Adanya peradangan pada rahim atau endometritis juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan pyometra. Peradangan mempengaruhi kemampuan rahim untuk membersihkan diri sendiri dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi bakteri.

4. Gangguan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti peningkatan kadar progesteron tanpa adanya kehamilan, dapat meningkatkan risiko pyometra pada kucing.

5. Faktor Genetik

Beberapa ras kucing, seperti Siamese dan Balinese, dilaporkan memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan pyometra lebih sering dibandingkan dengan ras lain.
ADVERTISEMENT

Cara Mengobati Pyometra pada Kucing

Mengobati pyometra pada kucing tidak bisa dilakukan sembarangan. Diperlukan tindakan medis dari profesional karena penyakit ini dapat mengancam nyawa si kucing. Dalam hal ini, dokter hewan adalah pilihan yang tepat untuk mengobati kucing yang terkena pyometra.
Itulah pembahasan mengenai pyometra pada kucing, termasuk gejala, penyebab, dan cara mengobatinya. (RAF)