Tips Merawat Burung Opior Paruh Tebal agar Tetap Sehat dan Bahagia

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
24 Mei 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Burung Opior Paruh Tebal.. Foto: Dok. Harita Nickel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Burung Opior Paruh Tebal.. Foto: Dok. Harita Nickel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Burung opior paruh tebal atau heleia crassirostris adalah salah satu jenis burung yang menarik untuk dipelihara. Bagi yang ingin mengadopsi burung ini, penting untuk memahami tips merawat burung opior paruh tebal terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Burung opior memiliki keindahan yang khas pada paruhnya yang tebal dan suara kicauannya yang merdu. Mengutip laman eBird, burung ini kerap terlihat terbang sendiri atau berpasangan di kawasan Nusa Tenggara.
Burung ini juga dikenal mudah beradaptasi di berbagai habitat seperti semak, hutan yang tidak terlalu lebat, vegetasi lingkungan, dan perkebunan. Namun, secara umum mereka tersebar di dataran rendah hingga ketinggian.

Tips Merawat Burung Opior Paruh Tebal

Ilustrasi Burung Opior Paruh Tebal. Foto: Shutterstock
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan dipersiapkan jika ingin merawat burung opior paruh tebal di rumah. Simak langkah-langkahnya berikut ini:

1. Siapkan Kandang yang Ideal

Untuk membuatnya merasa nyaman, disarankan untuk menyiapkan kandang dengan luas minimal 60 cm x 60 cm x 60 cm. Menurut situs UF Small Animal, kandang yang terlalu sempit dapat membuat burung stres dan mengalami masalah kesehatan. Bentuk sangkar pun sebaiknya dibuat horizontal, karena mereka lebih suka terbang horizontal dibandingkan vertikal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pastikan kandang terbuat dari bahan yang aman dan tidak beracun. Kandang dari bahan baja tahan karat adalah yang paling direkomendasikan. Kemudian, alasi bagian bawah kandang dengan kertas koran.
Tambahkan beberapa tenggeran dengan berbagai ukuran dan tekstur untuk melatih otot kaki burung. Disarankan memasang tenggeran kayu alami dari pepohonan. Jangan sekali-kali memberikan tempat bertengger yang terbuat dari beton atau bahan abrasif lainnya.
Tenggeran kayu akan memberikan sensasi alami pada burung, serta membantu menjaga kesehatan paruh dan cakarnya. Jangan lupa pula untuk menyediakan tempat mandi untuk burung.

2. Perhatikan Makanan dan Nutrisi Burung

Makanan utama burung opior paruh tebal adalah buah-buahan yang berfungsi sebagai sumber vitamin dan mineral. Selain itu, mereka juga bisa mengonsumsi serangga kecil seperti jangkrik dan ulat hongkong sebagai sumber protein.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Greencross Vets, jangan memberikan alpukat, bawang-bawangan, daun bawang, serta tanaman liar yang tidak diketahui kandungan manfaatnya. Sebab, bisa saja itu mengandung racun yang dapat mempengaruhi kesehatan burung.
Hal penting lain yang harus dicatat adalah jangan meletakkan mangkuk makanan di dasar kandang karena bisa membuat makanan terkontaminasi kotoran burung. Letakkan botol air di luar kandang untuk menghemat ruang.

3. Perawatan Kesehatan

Ilustrasi Merawat Burung Opior Paruh Tebal. Foto: Tri Vosa/kumparan
Perawatan kesehatan burung opior paruh tebal mencakup kebersihan kandang dan pemeriksaan rutin ke dokter hewan. Disarankan untuk membersihkan kandang minimal dua kali seminggu untuk mencegah penumpukan kotoran yang dapat menjadi sumber penyakit.
Setelah memastikan kandang selalu bersih, lakukan perawatan ekstra dengan membawa burung opior paruh tebal ke dokter hewan secara berkala. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah penyakit yang lebih serius.
ADVERTISEMENT
Tips lainnya menurut laman Cleanipedia adalah memastikan burung mendapatkan akses terhadap sinar matahari di siang hari. Kemudian, tempatkan mereka di area yang gelap selama 10-12 jam setiap malam. Hal ini dapat dilakukan dengan menutup kandangnya menggunakan kain.
Jika burung menunjukkan tanda-tanda terserang penyakit, seperti penurunan nafsu makan, bulu yang kusam, dan perubahan perilaku, segera kunjungi dokter hewan.
Pengobatan harus dilakukan sesuai dengan saran dari dokter. Selama masa pemulihan, pastikan burung mendapat istirahat yang cukup dan lingkungan yang tenang.

4. Lakukan Interaksi dengan Burung

Menurut laman UF Small Animal, interaksi rutin dapat membangun ikatan yang kuat antara burung dan perawatnya. Interaksi ini bisa berupa mengajak burung mengobrol, membelai atau memegangnya dengan lembut, dan mengajaknya bermain.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut bermanfaat untuk mengurangi stres pada burung. Kegiatan itu juga bisa dapat membuat burung tetap aktif dan sehat secara fisik.
Jika burung sudah jinak, disarankan untuk mengajaknya bermain di luar kandang dalam waktu lama, tapi tetap harus dalam pengawasan. Sama seperti manusia, burung menyukai pepohonan, tumbuhan, dan satwa liar. Dengan rutin melakukan ini, burung akan merasa sangat nyaman.
(DEL)