Vaksin Rabies Kucing Umur Berapa? Ini Panduan dan Tata Caranya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
24 Mei 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memberi vaksin pada kucing. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memberi vaksin pada kucing. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vaksinasi bisa menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan kucing dan mencegahnya dari berbagai penyakit berbahaya seperti rabies. Rabies ini termasuk penyakit virus yang mematikan dan dapat menular ke manusia melalui gigitan atau goresan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, vaksinasi rabies menjadi hal yang penting dilakukan. Nah, artikel ini akan membahas usia yang tepat untuk memberikan vaksin rabies pada kucing, pentingnya vaksinasi tersebut, dan panduan lengkap prosedurnya berdasarkan sumber yang terpercaya.

Pentingnya Vaksin Rabies

Ilustrasi kucing di dalam kardus paket. Foto: Pixel-Shot/Shutterstock
Rabies termasuk penyakit yang sangat serius dan bisa berakibat fatal bagi kucing yang terinfeksi. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan menyebabkan gejala yang parah seperti agresi, kelumpuhan, dan kematian.
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus rabies tersebut. Melalui vaksinasi, pemilik kucing dapat melindungi kesehatan hewan peliharaan serta orang di sekitarnya.

Risiko Rabies pada Kucing

Ilustrasi kucing Siprus. Foto: muralird2008/Shutterstock
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di Amerika Serikat, kucing lebih sering terinfeksi rabies dibandingkan anjing dan hewan lainnya. Penyebabnya karena kucing sering berkeliaran di luar rumah dan berinteraksi dengan hewan liar yang terindikasi terkena rabies.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi bisa menjadi cara yang paling efektif untuk melindungi kucing dari penyakit ini. Prosedurnya bisa dilakukan lewat bantuan klinik dan dokter hewan.

Usia yang Tepat untuk Vaksinasi

Ilustrasi memberi vaksin pada kucing. Foto: Shutter Stock
Vaksin rabies pada kucing harus diberikan di usia tertentu untuk memastikan efektivitasnya berjalan dengan baik. Pemberian vaksinasi yang tepat juga dapat meminimalisasi risiko efek samping yang parah.

1. Vaksinasi Pertama pada Anak Kucing

Menurut American Veterinary Medical Association (AVMA), anak kucing harus menerima vaksin rabies pertama mereka pada usia 12-16 minggu. Vaksin ini diberikan setelah kucing menyelesaikan serangkaian vaksin dasar lainnya, seperti vaksin panleukopenia, calicivirus, dan rhinotracheitis.
Vaksinasi pada usia ini sangat penting untuk memastikan anak kucing memiliki sistem kekebalan yang kuat. Alhasil, imun tubuhnya mampu melawan infeksi rabies yang menyerang.
ADVERTISEMENT

2. Vaksinasi Booster

Setelah vaksinasi pertama, kucing harus mendapatkan vaksin booster 1 tahun setelahnya. Kemudian, vaksin booster harus diberikan setiap 1-3 tahun sekali, tergantung jenis vaksin yang digunakan dan direkomendasikan dokter hewan.
American Association of Feline Practitioners (AAFP) sangat merekomendasikan vaksinasi ulang untuk memastikan kucing tetap terlindungi dari rabies selamanya. Jadi, pengawasan dan perawatannya tidak cukup dilakukan sekali saja.

Proses Vaksinasi dan Tindak Lanjut

ilustrasi kucing disuntik vaksin. Foto: Shutter Stock

1. Prosedur Vaksinasi

Vaksin rabies biasanya diberikan melalui suntikan subkutan. Dokter hewan akan memeriksa kesehatan kucing secara umum sebelum melakukan vaksinasi. Langkah ini diperlukan untuk memastikan kucing selalu dalam kondisi sehat ketika menerima vaksin.
Setelah vaksinasi, beberapa kucing kerap mengalami reaksi ringan seperti demam atau lesu. Namun, Anda tak perlu khawatir karena gejala ini bisa hilang dalam hitungan hari.
ADVERTISEMENT

2. Pemantauan Setelah Vaksinasi

Setelah vaksinasi, Anda perlu memantau kondisi kucing secara berkala. Perhatikan reaksi alergi yang muncul untuk memastikan kondisi kucing baik-baik saja.
Jika kucing menunjukkan gejala seperti kesulitan bernapas, pembengkakan di wajah atau leher, atau muntah yang parah, segera hubungi dokter hewan. Sebab, reaksi alergi ini bisa membahayakan kesehatan dan nyawanya.

Manfaat Vaksinasi Rabies

Ilustrasi kucing ramah. Foto: Shutterstock
Vaksinasi rabies tidak hanya melindungi kucing dari infeksi virus, tetapi juga dapat membantu melindungi kesehatan masyarakat secara luas. Berikut ragam manfaatnya yang bisa Anda simak:

1. Perlindungan Terhadap Rabies

Vaksinasi rabies memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit rabies itu sendiri. Menurut World Health Organization (WHO), vaksinasi hewan peliharaan adalah salah satu metode paling efektif untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran rabies di lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT

2. Persyaratan Hukum

Di beberapa negara, vaksinasi rabies menjadi salah satu hal yang diwajibkan. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran rabies di komunitas dan melindungi kesehatan masyarakat secara umum. Vaksinasi rabies juga bisa menjadi syarat khusus yang diberlakukan untuk turis yang melakukan perjalanan internasional dengan hewan peliharaannya.

Kesimpulan

Ilustrasi kucing Siprus. Foto: muralird2008/Shutterstock
Vaksinasi rabies pada kucing adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan hewan peliharaan dan masyarakat sekitar. Langkah mitigasi ini juga perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mematikan.
Karena alasan itu, anak kucing harus menerima vaksin rabies pertamanya di usia 12-16 minggu. Kemudian, prosedurnya dilanjutkan dengan vaksinasi booster yang diberikan secara teratur sesuai rekomendasi dokter hewan.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan kucing tetap sehat dan terlindungi dari rabies sepanjang hidupnya.
ADVERTISEMENT
(MSD)