Konten dari Pengguna

Vertikultur Susun: Teknik Berkebun Kreatif untuk Hasil Tanaman Optimal

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
15 November 2024 23:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vertikultur susun. Foto: Pexels.com/Mạnh Hùng
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vertikultur susun. Foto: Pexels.com/Mạnh Hùng
ADVERTISEMENT
Berkebun di lahan terbatas seringkali menjadi tantangan besar bagi banyak orang, terutama di daerah perkotaan yang memiliki ruang sempit. Salah satu solusi terbaik untuk masalah ini adalah vertikultur susun.
ADVERTISEMENT
Teknik ini memungkinkan penggunaan ruang secara vertikal dengan menanam tanaman pada rak atau wadah yang disusun bertingkat.
Metode ini sangat cocok bagi mereka yang ingin memanfaatkan lahan terbatas untuk bercocok tanam, baik untuk kebutuhan pribadi maupun komersial.

Vertikultur Susun untuk Berkebun

Ilustrasi vertikultur susun. Foto: Pexels.com/Chokniti Khongchum
Dikutip dari dosen.unmerbaya.ac.id, vertikultur susun adalah cara bertani atau berkebun yang mengoptimalkan penggunaan ruang vertikal dengan menanam berbagai tanaman dalam beberapa lapisan atau tingkat.
Sistem ini sangat efisien, karena memungkinkan pengguna untuk menanam lebih banyak tanaman pada ruang yang lebih kecil.
Beberapa jenis tanaman yang cocok untuk sistem vertikultur ini antara lain sayuran seperti selada, bayam, kangkung, tomat, dan tanaman herbal seperti basil, mint, atau daun bawang.
ADVERTISEMENT
Dengan sistem bertingkat, tanaman dapat memperoleh cukup sinar matahari tanpa saling menghalangi, sehingga mereka tumbuh dengan baik.
Keuntungan utama dari vertikultur susun adalah penggunaan sumber daya yang lebih efisien, seperti air dan pupuk.
Tanaman yang berada di lapisan atas dapat menutupi tanaman di lapisan bawah, membantu menjaga kelembapan tanah di bawahnya, sehingga mengurangi penguapan dan penggunaan air yang berlebihan.
Hal ini juga meminimalkan risiko kelebihan air, yang seringkali menyebabkan pembusukan akar pada tanaman.
Selain itu, distribusi pupuk juga menjadi lebih merata, karena setiap lapisan dapat menerima dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman di setiap tingkat.
Namun, untuk membangun sistem vertikultur susun, dibutuhkan investasi awal untuk membeli bahan-bahan seperti rak, pot, atau wadah khusus yang dapat menampung tanaman bertingkat.
ADVERTISEMENT
Walaupun biaya awal cukup tinggi, manfaat jangka panjang yang diperoleh dari penghematan air, hasil yang melimpah, serta kemudahan dalam perawatan tanaman menjadikannya pilihan yang menguntungkan.
Oleh sebab itu, bagi mereka yang tinggal di perkotaan atau memiliki pekarangan sempit, vertikultur susun bisa menjadi solusi tepat untuk bertani dengan ruang yang terbatas.
Sistem vertikultur juga memiliki keunggulan dalam mengurangi masalah gulma dan hama. Dengan wadah yang terpisah, tanaman tidak mudah terkena infestasi dari tanah atau gulma yang tumbuh liar.
Pemeliharaan tanaman dalam sistem vertikultur juga lebih mudah, karena tanaman yang ditanam pada ketinggian tertentu lebih mudah dipantau dan dipelihara, misalnya dalam hal penyiraman, pemangkasan, atau pemberian nutrisi tambahan.
Kesimpulannya, vertikultur susun adalah solusi inovatif yang cocok digunakan untuk bertani di lahan terbatas.
ADVERTISEMENT
Dengan memanfaatkan ruang vertikal, metode ini memungkinkan tanaman tumbuh subur meski dengan keterbatasan ruang dan sumber daya. (Shofia)