Konten dari Pengguna

Vertikultur Vertikal, Cara Mudah Berkebun di Lahan Terbatas

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
15 November 2024 23:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Vertikultur vertikal. Foto: Pexels.com/Chokniti Khongchum
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vertikultur vertikal. Foto: Pexels.com/Chokniti Khongchum
ADVERTISEMENT
Vertikultur vertikal menjadi pilihan inovatif bagi kalangan urban yang ingin berkebun namun memiliki keterbatasan lahan. Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh secara vertikal, sehingga ruang yang terbatas pun bisa dimanfaatkan secara optimal.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai manfaat, vertikultur vertikal kini semakin populer, terutama di kawasan perkotaan dengan minim lahan terbuka.

Vertikultur Vertikal dalam Berkebun

Ilustrasi Vertikultur vertikal. Foto: Pexels.com/Min An
Dikutip dari pertanian.ngawikab.go.id, vertikultur vertikal adalah teknik budidaya tanaman dengan sistem bertingkat ke atas, sehingga lahan yang diperlukan lebih sedikit dibandingkan metode pertanian konvensional.
Metode ini menggunakan wadah atau rak bertingkat, yang dapat dipasang di dinding atau dibuat dalam bentuk menara tanaman.
Teknik ini dapat diterapkan pada berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, tanaman herbal, bahkan tanaman hias.
Teknik ini memberikan sejumlah keunggulan bagi penggunanya. Salah satu keunggulan utama adalah efisiensi lahan, yang memungkinkan tanaman tumbuh tanpa membutuhkan area luas.
Selain itu, vertikultur vertikal juga memudahkan perawatan tanaman, seperti penyiraman dan pemupukan, karena semua tanaman tersusun secara berdekatan.
ADVERTISEMENT
Metode ini juga mengurangi kemungkinan gulma dan hama menyerang, sehingga kesehatan tanaman lebih terjaga.
Dalam praktiknya, vertikultur vertikal cocok diterapkan di balkon, teras rumah, atau bahkan dinding luar bangunan.
Penggunaan bahan seperti pipa PVC, botol bekas, atau rak kayu bisa menjadi pilihan untuk membuat instalasi vertikultur yang terjangkau dan ramah lingkungan.
Dengan demikian, siapapun dapat mencoba metode ini tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Metode vertikultur vertikal juga mendukung konsep keberlanjutan karena memungkinkan urban farming di tengah kota.
Bagi penduduk kota yang semakin sadar akan pentingnya sumber pangan mandiri, vertikultur vertikal menjadi solusi ideal. Apalagi, penggunaan pupuk organik dan sistem irigasi tetes membuat metode ini lebih ramah lingkungan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang dibudidayakan melalui vertikultur vertikal mampu tumbuh lebih cepat karena mendapatkan sinar matahari yang lebih merata.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, tanaman memiliki nutrisi lebih baik dan bisa dipanen dalam waktu yang relatif singkat.
Selain itu, vertikultur vertikal juga bisa membantu mengurangi jejak karbon, karena hasil tanaman dapat langsung dikonsumsi oleh pengguna tanpa harus melalui proses distribusi panjang.
Vertikultur vertikal tidak hanya memberikan manfaat bagi pengguna, tetapi juga berkontribusi pada penghijauan kota.
Di banyak negara maju, metode ini diterapkan pada gedung-gedung perkantoran atau apartemen untuk mengurangi polusi dan menciptakan lingkungan hijau yang lebih sehat.
Membuat vertikultur vertikal sendiri di rumah sangat mudah dan tidak memerlukan banyak biaya.
Pertama, siapkan penopang yang kokoh dan berbentuk silinder, seperti paralon atau kayu. Setelah itu, berdirikan penopang tegak di lahan yang tersedia.
Buatlah lubang di sekeliling penopang untuk media penanaman. Tambahkan wadah penanaman seperti gelas bekas air mineral atau botol plastik ke sisi penopang.
ADVERTISEMENT
Wadah ini akan berfungsi sebagai tempat menanam bibit atau tanaman.
Metode vertikultur vertikal cocok diterapkan di kebun perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan. (Shofia)