Konten dari Pengguna

Waktu Pemupukan Cabai Rawit setelah Tanam

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
2 November 2024 19:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Waktu pemupukan cabai rawit setelah tanam. Foto: Pexels.com/Mark Stebnicki
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Waktu pemupukan cabai rawit setelah tanam. Foto: Pexels.com/Mark Stebnicki
ADVERTISEMENT
Waktu pemupukan cabai rawit setelah tanam memiliki peran penting dalam memastikan tanaman ini tumbuh subur dan menghasilkan buah yang optimal.
ADVERTISEMENT
Pemupukan yang tepat waktu sangat memengaruhi kualitas tanaman cabai rawit serta ketahanannya terhadap berbagai penyakit.
Selain itu, nutrisi yang diberikan harus memenuhi kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhan, mulai dari pembentukan akar hingga pembuahan.

Waktu Pemupukan Cabai Rawit Setelah Tanam

Ilustrasi Waktu pemupukan cabai rawit setelah tanam. Foto: Pexels.com/Tom Fisk
Waktu pemupukan cabai rawit setelah tanam sebaiknya dilakukan secara bertahap, mengikuti perkembangan setiap fase pertumbuhan tanaman.
Mengutip dari pertanian.magelangkota.go.id, cabai rawit, yang juga dikenal sebagai cabai kecil (Capsicum frutescens), termasuk dalam keluarga Solanaceae dan merupakan tanaman perenial.
Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini dapat bertahan hidup antara 2 hingga 3 tahun selama kebutuhan harian mereka terpenuhi. Kebutuhan ini dapat tercukupi dengan pemupukan yang benar di waktu yang tepat.
Pemupukan pertama dapat dilakukan sekitar satu hingga dua minggu setelah tanam untuk mendukung adaptasi tanaman terhadap media tanam baru sekaligus merangsang pertumbuhan akar yang kuat.
ADVERTISEMENT
Pada fase awal ini, pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi seperti NPK dapat membantu memperkuat batang dan daun.
Selanjutnya, pada fase vegetatif yang berlangsung hingga usia satu bulan, tanaman cabai membutuhkan lebih banyak nitrogen guna memaksimalkan perkembangan daun dan batang sebagai modal pertumbuhan lebih lanjut.
Memasuki fase pembungaan dan pembuahan, sekitar minggu ketiga hingga keenam, jenis dan jumlah pupuk perlu disesuaikan agar kandungan fosfor dan kalium lebih dominan.
Fosfor membantu pembentukan bunga, sedangkan kalium memperkuat batang serta mendukung produksi buah yang sehat dan lebat.
Pupuk sintetis atau organik dengan kandungan nutrisi ini dapat digunakan untuk memberikan hasil yang maksimal pada fase ini.
Tanaman cabai rawit yang mendapatkan cukup fosfor dan kalium biasanya menghasilkan buah yang lebih besar dan berwarna cerah.
ADVERTISEMENT
Pada tahap ini, pengulangan pemupukan disarankan setiap dua minggu untuk mempertahankan ketersediaan nutrisi hingga panen.
Pemupukan susulan dilakukan saat tanaman cabai rawit mencapai usia satu bulan.
Dalam tahap ini, setiap tanaman dapat disiram dengan 150-250 ml larutan pupuk. Untuk membuat larutan ini, diperlukan sekitar 1,5-3 kg pupuk buatan yang dilarutkan dalam 100 liter air.
Penyiraman dengan takaran larutan yang sesuai membantu memastikan setiap tanaman memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya tanpa menyebabkan kerusakan pada akar atau daun.
Pada masa akhir menjelang panen, sekitar minggu kedelapan hingga kesepuluh, pemupukan kembali dapat diberikan untuk memperkuat kualitas buah sekaligus meningkatkan rasa pedas cabai rawit.
Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang bisa digunakan agar kesuburan tanah terjaga sekaligus meningkatkan mikroorganisme tanah yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Selain membantu pertumbuhan, penggunaan pupuk organik ini juga mampu menjaga kelembaban tanah, yang sangat dibutuhkan terutama jika tanaman cabai rawit ditanam di daerah beriklim kering.
Waktu pemupukan cabai rawit setelah tanam yang teratur dan disesuaikan dengan fase pertumbuhan akan membantu tanaman cabai menghasilkan buah yang berkualitas tinggi. (Shofia)