Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
144 Nama Tempat di Jakarta Berdasarkan Jenis Tanaman
7 Oktober 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada banyak nama tempat di Jakarta berdasarkan jenis tanaman. Mulai dari tanaman pohon berkayu, nama-nama bunga hingga nama pohon yang terkenal dengan buahnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Masyarakat Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (1968:179), diketahui beberapa nama jalan di Jakarta -saat itu Batavia, dibuat berdasarkan topologi daerahnya.
Misalnya daerah Kebon Kopi dinamakan demikian karena pada zaman dulu, daerahnya merupakan perkebunan kopi. Hal tersebut berlaku untuk nama-nama tempat yang sesuai dengan jenis tanaman lainnya.
Nama Tempat di Jakarta Berdasarkan Jenis Tanaman
Nama tempat di Jakarta berdasarkan jenis tanaman, terdapat di seluruh 5 kota administrasi. Berikut merupakan nama-nama tempat dan juga jalan yang menggunakan nama tanaman, yang ada di Jakarta.
Jakarta Selatan
Di Jakarta Selatan, setidaknya ada 22 nama kawasan dan jalan yang menggunakan nama tanaman. Berikut nama-namanya.
ADVERTISEMENT
Jakarta Pusat
Kemudian di Jakarta Pusat, ada 26 nama kawasan dan jalan yang menggunakan nama tanaman, baik tanaman buah, bunga dan lain sebagainya. Kawasan dan jalan tersebut adalah sebagai berikut.
Jakarta Timur
Sedangkan di Jakarta Timur, ada 44 nama jalan dan kawasan yang menggunakan nama tanaman. Inilah nama-namanya.
ADVERTISEMENT
Jakarta Barat
Beralih ke Jakarta Barat, ada 21 nama kawasan dan juga jalan dengan menggunakan nama tanaman. Di antaranya:
Jakarta Utara
Terakhir, di kawasan Jakarta Utara, terdapat nama jalan dan kawasan yang menggunakan nama tanaman. Inilah jalan dan kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Itu tadi nama tempat di Jakarta berdasarkan jenis tanaman. Nama-nama ini banyak yang sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang. Nama kawasan dan jalannya tetap terus lestari dan dikenang. (Fitri A)