Konten dari Pengguna

3 Tempat Wisata Anti Mainstream di Jakarta yang Murah, Ada yang Gratis

Seputar Jakarta
Mengulas serba serbi kota Jakarta, mulai dari sejarah, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya.
16 Januari 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tempat wisata anti mainstream di Jakarta. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Nico Knaack
zoom-in-whitePerbesar
Tempat wisata anti mainstream di Jakarta. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Nico Knaack
ADVERTISEMENT
Ibu kota Jakarta yang kaya akan destinasi wisata menjadi sebuah pemikat bagi masyarakat untuk berkunjung dan rekreasi. Selain banyak wisata yang viral, juga terdapat tempat wisata anti mainstream di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari dictionary.cambridge.org, mainstream merupakan sebuah istilah yang merujuk pada sebuah gagasan yang diterima oleh kebanyakan orang. Maka tempat anti mainstream menunjukan bahwa tempat tersebut bukanlah sebuah destinasi yang dominan atau menjadi sebuah tren.

Tempat Wisata Anti Mainstream di Jakarta

Tempat wisata anti mainstream di Jakarta. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Kirill Iudin
Tempat wisata anti mainstream di Jakarta dapat ditemukan bagi para warga metropolitan yang ingin menikmati suasana berbeda. Berikut beberapa daftar tempatnya.

1. Tribeca Park

Taman yang indah di area mall satu ini merupakan sebuah tempat yang bisa dikunjungi untuk umum. Area taman yang luas dengan hamparan rumput hijau dilengkapi kolam air mancur menciptakan pemandangan yang memanjakan mata.
Tak perlu khawatir dompet jebol, sebab untuk masuk tempat wisata ini tidak perlu merogoh kocek sedikit pun alias gratis. Lokasinya pun mudah diraih menggunakan transportasi umum, jaraknya hanya sejauh 450 meter dari pemberhentian bus Transjakarta S.Parman Podomoro City.
ADVERTISEMENT

2. Gedung Candra Naya

Menjadi salah satu cagar budaya, bangunan ini merupakan bekas kediaman keluarga Khouw van Tamboen. Gedung yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata ini dibangun dengan arsitektur Tionghoa yang masih terlihat apik dan cukup terawat.
Di area gedung terdapat sebuah kolam ikan yang ukurannya cukup besar, sangat pas untuk diabadikan dalam kamera. Tanpa perlu kuras kantong, untuk masuk ke gedung ini tak perlu mengeluarkan biaya sedikit pun. Namun, pengunjung diharapkan untuk mengisi nama di buku kunjungan.
ADVERTISEMENT

3. Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis

Destinasi satu ini sangat cocok bagi para penggemar buku yang menguasai bahasa Belanda. Suasana yang tenang dengan koleksi buku yang cukup banyak, tempat ini terbuka untuk umum tanpa biaya masuk.
Meski tanpa biaya masuk, bagi pengunjung yang ingin membuat kartu keanggotaan perpustakaan hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp50.000 untuk 1 tahun. Dengan kartu tersebut, pengunjung dapat meminjam buku selama tiga minggu.
Tempat wisata anti mainstream di Jakarta bisa dikunjungi untuk me time tanpa perlu kuras dompet. Sejumlah referensi di atas semoga dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi para penikmat wisata Jakarta. (NIS)
ADVERTISEMENT