Konten dari Pengguna

4 Kearifan Lokal Depok yang Terjaga di Tengah Kemajuan Zaman

Seputar Jakarta
Mengulas serba serbi kota Jakarta, mulai dari sejarah, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya.
6 Desember 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kearifan Lokal Depok, Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Gambar Sebenarnya, Sumber Foto: Unsplash/Wafieq Akmal
zoom-in-whitePerbesar
Kearifan Lokal Depok, Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Gambar Sebenarnya, Sumber Foto: Unsplash/Wafieq Akmal
ADVERTISEMENT
Depok adalah bagian dari wilayah Jabodetabek yang kaya akan kearifan lokal unik, meskipun dikelilingi hiruk pikuk perkotaan. Meski berada di tengah kemajuan zaman, kearifan lokal Depok masih bertahan di masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang kaya akan tradisi dan budaya. Setiap daerah dan suku di Indonesia mempunyai kearifan lokal yang menjadi simbol warisan budaya, termasuk di Depok. Tradisi-tradisi ini beragam dan beberapa di antara merupakan adaptasi dari kebudayaan suku lainnya.

4 Kearifan Lokal Depok yang Masih Terjaga dan Menarik untuk Dipelajari

Kearifan Lokal Depok, Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Gambar Sebenarnya, Sumber Foto: Unsplash/Ishaq Robin
Berikut ini adalah beberapa kearifan lokal Depok yang masih dilakukan oleh masyarakat setempat:

1. Rebut Dandang

Rebut dandang adalah salah satu tradisi unik masyarakat depok dalam upcara pernikahan. Tradisi ini menggabungkan antara pantun dan seni beladiri. Mengutip dari lama depok.go.id, tradisi ini bisanya diiringi oleh alunan musik gambang kromong dan tanjidor.
Rebut dandang mempunyai makna tantangan atau hambatan yang harus dihadapi oleh mempelai pria ketika akan menikahi mempelai wanita. Masing-masing mempelai ini nantinya akan membawa jawara yang saling berbalas pantun dan adu beladiri. Nantinya, jawara dari pihak laki-laki berusaha merebut dandang milik jawara dari pihak perempuan.
ADVERTISEMENT

2. Ruwahan

Ruwahan adalah tradisi masyarakat Betawi Depok yang dilakukan ketika akhir bulan Syaban. Tradisi ini mempunyai tujuan untuk mendoakan arwah leluhur melalui pembacaan yasin, doa, dan tahlil.
Selain itu, dalam tradisi ini juga ada makan bersama kudapan Betawi, yaitu geplak dan tape uli. Ruwahan merupakan simbol penghormatan terhadap leluhur sealigus bentuk kebersamaan masyarakat.

3. Sawer Pengantin

Selain rebut dandang, salah satu tradisi upacara masyarakat Depok yang masih terjaga hingga saat ini meskipun jarang dilakukan adalah sawer pengantin. Tradisi ini merupakan adaptasi dari suku Sunda yang menyimbolkan bahwa pasangan pengantin harus saling berbagi dan bersedekah dengan sesama.
Tradisi ini dilakukan dengan menyebarkan kunyit, beras, permen, dan uang logam secara bersamaan setelah prosesi akad nikah dan sungkeman. Tradisi ini juga diiringi oleh tembang-tembang nasihat bagi kedua belah pihak untuk bekal berumah tangga.
ADVERTISEMENT

4. Andilan

Andilan atau patungan adalah tradisi yang dilakukan sekelompok masyarakat untuk membeli kerbau yang nantinya disembelih dan dibagikan menjelang hai raya Idul Fitri. Kerbau ini biasanya dibeli sebulan menjelang Ramadan.
Proses pembelian, perawatan, hingga penyembelihan andilan dilakukan bersama-sama mencerminkan nilai kebersamaan dalam memenuhi kebutuhan daging di hari raya.
Empat kearifan lokal Depok ini adalah warisan budaya yang masih ada di tengah kemajuan zaman, meskipun kini mulai jarang dilakukan. Tradisi ini adalah simbol kebudayaan yang perlu terus dilestarikan agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang. (AIN)