Kali Besar Kota Tua, Jalur Transportasi dan Kawasan Elit Zaman Belanda

Seputar Jakarta
Mengulas serba serbi kota Jakarta, mulai dari sejarah, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
11 Februari 2024 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kali Besar Kota Tua. Foto sebagai ilustrasi. Sumber: Unsplash/Anisetus Palma.
zoom-in-whitePerbesar
Kali Besar Kota Tua. Foto sebagai ilustrasi. Sumber: Unsplash/Anisetus Palma.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kali Besar Kota Tua menjadi salah satu lokasi wisata di kawasan Kota Tua Jakarta. Pada zaman penjajahan Belanda, kali ini menjadi jalur transportasi hingga kawasan elit.
ADVERTISEMENT
Kawasan Kali Besar berada di antara Kali Krukut, yakni mulai dari kawasan Kota Tua Jakarta hingga menuju Jembatan Kota Intan, atau sebelum kolong Jalan Tol Pelabuhan.

Sejarah Singkat Kali Besar Kota Tua

Kali Besar Kota Tua. Foto sebagai ilustrasi. Sumber: Unsplash/Windo Nugroho.
Sejarah Kali Besar Kota Tua pada zaman Belanda memang tidak luput dari perkembangan Batavia sebagai Kota Perdagangan. Kali Besar menjadi pintu masuk kapal-kapal dagang dari Belanda dan wilayah Eropa lainnya.
Berikut ini sejarah Kali Besar yang dirangkum dalam buku Kota Tua Jakarta, Redaksi KPG (2013:86-89).

Perkembangan Kali Besar

Lingkungan Kali Besar yang dikenal juga dengan nama de Grote Rivier (Sungai Besar) atau de Grote Kanaal (Kanal Besar) memang telah ada sejak abad ke-17, yakni pada tahun 1630-1631.
Dengan aliran sungai Ciliwung yang berkelok-kelok, kemudian diluruskan menjadi kanal panjang dari Harmoni hingga Pasar Ikan. Kanal inilah yang merupakan kali besar, yang menjadi jalur perdagangan.
ADVERTISEMENT
Di sisi utaranya terdapat galangan kapal yang beroperasi sejak tahun 1632, di atas tanah reklamasi di tepi barat.
Hingga ditutupnya Ciliwung di Glodok pada tahun 1920, saluran Kali Besar menyalurkan air dari Ciliwung ke Pasar Ikan. Saat ini hanya air dari Kali Krukut yang mengalir melalui Kalibesar.

Jalur Transportasi dan Perdagangan

Venetie van Java (Venesianya Jawa) pernah menjadi julukan Kota Batavia. Hal itu diberikan karena keindahan Kali Besar di masa lalu.
Pada lukisan-lukisan dan foto-foto kuno memperlihatkan betapa anggunnya Kali Besar, dengan perahu yang membawa orang dan barang dagangan. Pepohonan juga berjejer di tepian sungai. Hal tu terjadi pada abad ke-17 dan ke-18.

Kawasan Elit Petinggi Batavia hingga Selebritis

Di kiri dan kanan sungai Kali Besar, yang menjadi arteri Batavia saat itu, berdiri rumah-istana-para petinggi Batavia, selebritis, dan orang-orang kaya. Kawasan ini menjadi elit saat itu.
ADVERTISEMENT
Namun, pada abad ke-19, Sunda Kelapa dan sekitarnya semakin terpuruk karena wabah penyakit.

Kali Besar Kota Tua Saat Ini

Kali Besar Kota Tua. Foto sebagai ilustrasi. Sumber: Unsplash/Anisetus Palma.
Setelah Kota Tua mengalami revitalisasi, kawasan Kali Besar juga mendapat bagiannya. Kini, kawasan Kali Besar adalah tempat yang cocok untuk menapak tilas jejak sejarah masa lalu Batavia di Jakarta.
Pemerintah membangun beberapa deck untuk mengamati Kali Besar. Pengunjung juga bisa melihat dan mengambil foto beberapa bangunan yang ada di sekitar Kali Besar.
Beberapa bangunan itu di antaranya:
Itulah informasi seputar sejarah Kali Besar Kota Tua sebagai jalur transportasi dan perdagangan hingga kawasan elit zaman Belanda. Pengunjung dapat berjalan-jalan di sekitar Kali Besar ini secara gratis. (Fitri A)
ADVERTISEMENT