Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Maskot Resmi Kota Jakarta, Elang Bondol dan Salak Condet yang Sarat Sejarah
12 Mei 2024 16:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Digambarkan dalam visual elang terbang mencengkeram buah salak, maskot ini dapat dilihat di banyak Transjakarta dan beberapa monumen di Kota Jakarta, salah satunya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sejarah dan Makna Elang Bondol dan Salak Pondoh Sebagai Maskot Kota Jakarta
Dikutip dari buku Elang Bondol & Salak Condet : "Maskot Kota Jakarta", karya Rika Sulastri, elang bondol dan salak pondoh ditetapkan sebagai maskot Kota Jakarta pada tahun 1989 melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1796.
Berikut penjelasan tentang makna dan sejarahnya yang menarik untuk ditelusuri.
1. Elang Bondol
Elang bondol adalah salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Republik Indonesia UU No. 5 tahun 1990 dan diatur dalam PP No. 7 tahun 1999 dan Peraturan Menteri KLHK No. 106 tahun 2018 karena keberadaannya semakin sedikit.
ADVERTISEMENT
Hidup di dataran rendah, hutan, pantai, dataran rendah dan berair, kini elang bondol lebih banyak menepi di Kepulauan Seribu hingga Pulau Pramuka.
Dinamai elang bondol oleh masyarakat, karena memiliki kepala putih dengan bulu tipis, hampir terlihat gundul. Memiliki ketajaman mata hingga 5x lipat dari manusia dengan kekuatan terbang yang kuat. Melambangkan ketangkasan dan semangat Kota Jakarta.
Meski juga dapat ditemukan di Kalimantan dan Sumatera, karakteristik elang bondol yang unik menjadikannya dipilih sebagai salah satu maskot Kota Jakarta. Elang bondol yang memiliki ciri khas kuat, menjadi simbol kegigihan, kekuatan, kepemimpinan dan dinamisnya masyarakat Jakarta.
2. Salak Condet
Adapun salak Condet adalah buah dari tanaman endemik langka yang tumbuh dan berkembang di Condet, salah satu Kecamatan di Jakarta Timur. Kawasan ini memiliki tanah yang cukup subur untuk berkebun pada masanya sehingga menjadi salah satu kawasan Cagar Budaya Condet, Jakarta yang dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Ciri khas salak Condet adalah daging buahnya tebal, berwarna agak kuning, kelat dan tidak berair, sehingga memiliki rasa yang khas dan berbeda dari salak biasa pada umumnya. Kulitnya pun cenderung lebih tipis dan mudah dikupas.
Seiring dengan menyempitnya kawasan perkebunan salak Condet karena beralih menjadi pemukiman penduduk, membuat buah khas Jakarta ini juga semakin langka.
Berbagai upaya pernah dilakukan untuk melestarikannya, salah satunya dengan menjadikan Cagar Budaya dan Buah Condet pada tahun 1975 oleh Gubernur Ali Sadikin.
Kondisi kelangkaan, keunikan rasa yang khas, sejarah serta kisah budaya masyarakat Betawi di Jakarta, menjadikan salak Condet disahkan sebagai salah satu maskot Kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Itulah kedua maskot resmi Kota Jakarta yang dipilih dengan tujuan agar masyarakat memiliki rasa cinta dan tanggung jawab dalam melestarikan keunikan dan keanekaragaman fauna dan budaya masyarakat Jakarta. (ICOEL)
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.