Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Bahasa Suku Betawi dan Jenis Dialeknya
23 November 2023 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu suku terbesar yang mendiami ibu kota negara, Betawi memiliki bahasa daerah yang sangat khas. Bahkan bahasa tersebut menjadi salah satu bahasa daerah yang sangat populer di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahasa betawi ternyata tak hanya dipakai oleh warga Jakarta saja. Namun, dipakai juga oleh warga pinggiran Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Depok, hingga perbatasan Bogor. Uniknya, bahasa yang digunakan setiap daerah memiliki dialek yang berbeda-beda.
Sejarah Bahasa Suku Betawi
Dikutip dari situswarisanbudaya.kemdikbud.go.id, bahasa Betawi merupakan hasil pembauran bahasa-bahasa antar suku dan dipengaruhi unsur bahasa asing seperti Arab, Belanda, Portugis, Inggris, dan Cina.
Letak Jakarta yang berada di pesisir pantai membuat tempat ini menjadi pusat dagang, administrasi, dan lain sebagainya. Adanya berbagai bangsa yang singgah di Jakarta pada saat itu, membuat banyaknya percampuran budaya yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Sehingga memunculkan bahasa Betawi sebagai bentuk dari dialek bahasa Melayu. Bahasa Betawi ini sudah mulai digunakan masyarakat Jakarta sejak abad ke-10.
Bahasa ini juga turut menjadi dasar terbentuknya bahasa gaul atau ragam bahasa Indonesia non-baku yang digunakan oleh orang-orang di wilayah Jabodetabek.
Bahasa Betawi ini memiliki ciri khas, yaitu adanya sebagian kosakata dengan fonem /a/ pada suku akhir tertutup berubah menjadi /ə/ [e pepet], dan akhiran /-in/ untuk mengganti sufiks /-i/, /-kan/ dan /-lah/ pada bahasa Indonesia.
Dialek Bahasa Suku Betawi
Dikutip dari situs p2k.stekom.ac.id, berikut ini ragam dialek bahasa suku Betawi yang khas dan banyak digunakan di beberapa wilayah di Jabodetabek.
1. Dialek Betawi Tengahan
Bahasa Betawi Tengahan adalah dialek dari Bahasa Betawi yang dituturkan oleh masyarakat Jakarta, terutama masyarakat Betawi yang cenderung memakai huruf "é" tinggi pada akhir penempatan katanya.
ADVERTISEMENT
Dialek ini merupakan bahasa yang digunakan oleh mayoritas di DKI Jakarta dan sebagian Kota Tangerang. Umumnya dialek ini berbunyi "è" pada akhir kata. Dialek ini, tidak begitu beragam karena penggunaan kosakatanya lebih dekat dengan bahasa Indonesia.
Dialek ini biasanya digunakan di wilayah pusat kota Jakarta dan sekitarnya, seperti di Tanah Abang, Kebon Jeruk, Palmerah, Kemayoran, Penjaringan, Kramat Jati, Menteng, Jatinegara, Senen, dan daerah lainnya.
2. Betawi Ora
Betawi Pinggiran atau Betawi Ora adalah salah satu ragam dialek dari bahasa Betawi. Dialek ini terbilang berbeda dengan dialek Betawi Tengahan. Perbedaannya terletak dari segi kekayaan kosakatanya.
Dialek Betawi pinggiran lebih kentara dan dekat dalam penyerapan kosakata asingnya, umumnya dari bahasa Sunda, Jawa dan bahasa-bahasa lainnya. Sehingga kosakatanya lebih beragam dibanding dialek Betawi Tengahan.
ADVERTISEMENT
Dialek ini dituturkan oleh orang Betawi yang bermukim di Kota Depok, Kota Bekasi, bagian utara Kabupaten Bekasi, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, timur laut Kabupaten Tangerang, utara Kabupaten Bogor.
3. Bahasa Betawi Tangerang
Bahasa Betawi Tangerang atau kerap disebut dengan basa Betawi Tangerang merupakan sub-dialek dari bahasa Betawi. Dialek ini termasuk kedalam cabang sub-dialek bahasa Betawi Pinggiran.
Kosakata dari dialek bahasa Betawi Tangerang banyak dipengaruhi oleh bahasa Sunda Banten. Hal ini dikarenakan letak penuturannya yang bersebelahan.
Bahasa Betawi Tangerang umumnya dituturkan oleh orang beretnis Betawi dan Tionghoa Benteng yang sudah tidak lagi menggunakan bahasa Hokkien.
Itulah informasi mengenai sejarah bahasa suku Betawi dan beberapa jenis dialeknya. Semoga bisa menambah pengetahuan mengenai bahasa-bahasa daerah di Indonesia. (IND)
ADVERTISEMENT