Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Kota Jakarta secara Singkat dari Zaman Kolonial
17 Oktober 2023 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jakarta juga memegang peranan penting sejak zaman kolonial sebagai kota pusat perekonomian dan berbagai kegiatan masyarakat. Tidak heran jika banyak ditemukan bangunan bersejarah di Jakarta.
Sejarah Kota Jakarta Secara Singkat
Dikutip dari buku Jakarta: History of a Misunderstood City karya Herald Van Der Linde, (2020) dalam sejarah Kota Jakarta nama Jakarta sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan sejak zaman prasejarah hingga zaman modern.
Pada tahun 1619, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda berhasil menguasai Jayakarta, sebuah kota pelabuhan yang didirikan oleh Kesultanan Banten pada tahun 1527.
VOC mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia dan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan di Asia Tenggara. VOC membangun kota Batavia dengan gaya arsitektur Eropa, seperti benteng, kanal, gereja, rumah sakit, dan gedung-gedung pemerintahan.
ADVERTISEMENT
VOC juga mendatangkan banyak pendatang dari berbagai etnis dan agama, seperti Belanda, Cina, Melayu, Arab, India, dan lain-lain. Kota Batavia berkembang menjadi kota multikultural yang ramai dan makmur.
Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kebangkrutan akibat korupsi, persaingan dagang, dan perang melawan Inggris. Pada tahun 1799, VOC dibubarkan dan seluruh wilayahnya diambil alih oleh pemerintah Belanda.
Pada tahun 1808, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels memindahkan pusat pemerintahan dari Kota Tua Batavia ke Weltevreden (sekarang Gambir). Daendels juga membangun jalan raya yang menghubungkan Batavia dengan kota-kota lain di Jawa.
Pada tahun 1811-1816, Batavia sempat dikuasai oleh Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Pada tahun 1816, Belanda kembali menguasai Batavia dan kembali menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1942, Jepang berhasil mengalahkan Belanda dan menguasai Indonesia. Jepang mengubah nama Batavia menjadi Jakarta dan menjadikannya sebagai ibu kota Kegubernuran Jawa.
Setelah Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 Jakarta kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Republik Indonesia. Setelah itu Jakarta terus berkembang hingga menjadi pusat pemerintahan dan bisnis seperti sekarang.
Perubahan nama terakhir terjadi pada tahun 1961 di mana Jakarta yang awalnya kotapraja berubah menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Sejarah Kota Jakarta telah melewati berbagai fase dan perubahan nama, tapi sejak dulu Jakarta telah menjadi pusat kegiatan masyarakat. (WWN)